BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1.1.1
Alat-alat
v
Minyak
dan sabun :
1.
Tabung
reaksi
2.
Penangas
air
3.
Penangas
es
4.
Gelas
piala
5.
Pipet
tetes
6.
Pipet
volume
v
Protein
:
1.
Tabung
reaksi
2.
Hot
plate
3.
Pipet
volume
4.
Pipet
tetes
v
Karbohidrat
:
1.
Tabung
reaksi
2.
Hot
plate
3.
Pipet
volume
3.1.2
Bahan-bahan
v
Minyak
dan sabun :
1.
Minyak
2.
Kertas
lakmus
3.
H2SO4
encer 2 %
4.
NaCl
25 %
5.
Metyl
red
6.
Larutan
PP
v
Protein
:
1.
Putih
telur/albumin
2.
CH3COOH
3.
HCl
4.
HNO3
pekat
5.
H2SO4
pekat
6.
Indikator
PP
7.
Kertas
lakmus
v
Karbohudrat
:
1.
Larutan
glukosa
2.
Sukrosa
3.
Pati
4.
Larutan
fehling
5.
HCl
pekat
3.2
Cara Kerja
Adapun cara kerja percobaan ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Minyak dan sabun
a.
Safonifikasi
minyak
Dalam gelas piala dimasukkan 4 ml minyak dan 13 ml etanol dan NaOH 12 ml.
Dipanaskan campuran di penangas air pada 80-900C selama 15 menit.
Dipanaskan sampai terbentuk larutan dan ditambahkan sedikit air. Ditambahkan
hati-hati H2SO4 pekat dengan diteteskan beberapa tetes dan
diamati.
b.
Uji
alkali bebas
5 ml larutan sabun ditambahkan 3 tetes larutan PP diuji dengan kertas
lakmus merah dan dicatat hasilnya.
c.
Efek
garam terhadap sabun
Pada 10 ml larutan sabun ditambahkan 2 ml larutan NaCl dikocok dan
diperhatikan terjadinya efek garam.
d.
Pemisahan
asam
15 ml larutan sabun ditambahkan 3 tetes metyl red kemudian ditambahkan 6
tetes H2SO4 encer dan diaduk. Diteruskan penambahan
sampai terbentuk warna pink, didinginkan campuran pada penangas es.
Diperhatikan lapisan lemak yang akan memadat.
e.
Daya
emulsi sabun
Dalam tabung I dikocok 2 tetes minyak dengan 5 ml air. Kemudian dalam
tabung II dikocok 2 tetes minyak dengan 3 ml larutan sabun. Diamati apa yang
terjadi.
3.2.2
Protein
a.
Uji
xantoprotein
Ditambahkan 0,5 ml HNO3 pekat pada 4 ml larutan albumen.
Dipanaskan sampai mendidih, dicata warna yang terjadi.
b.
Pengendapan
oleh asam mineral
4 ml larutan albumin ditambahkan dengan meneteskan HNO3 pekat,
dikocok dan dicatat hasilnya. Diulangi percobaan dengan menggunakan 3 tetes HCl
dan H2SO4 pekat.
c.
Koagulasi
protein melalui pemanasan
Dalam tabung reaksi dimasukkan 4 ml larutan albumin diteteskan 5 tetes asam
asetat encer sampai larutan bereaksi asam, diuji dengan kertas lakmus.
Dididihkan dan dicatat hasilnya.
3.2.3
Karbohuidrat
a.
Uji
fehling
1 ml larutan glukosa ditambahkan dengan 1 ml larutan fehling. Dididihkan
larutan dan diamati. Diulangi percobaan dengan menggantikan larutan glukosa
dengan sukrosa.
b.
Membedakan
glukosa dan fruktosa
Dimasukkan 1 ml glukosa dalam tabung ditambahkan 1 ml HCl pekat.
c.
5
ml larutan pati (10%) ditambahkan 1 ml larutan HCl pekat, dididihkan selama 1
menit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
dan Data Pengamatan
Hasil praktikum percobaan ini adalah :
No.
|
Cara Kerja
|
Hasil Pengamatan
|
|
v
Minyak dan sabun
a.
Safonifikasi minyak
4 ml minyak + 13 ml etanol + 12 ml NaOH
|
·
Sebelum dipanaskan minyak larut dalam etanol dan NaOH
·
Setelah dipanaskan minyak terpisah dari NaOH dan etanol dalam satu bentuk
terletak ditengah
·
Setelah ditambah H2SO4 letak minyak menjadi
dipinggir
|
|
b.
Uji alkali bebas
5 ml sabun + 3 tetes PP diuji dengan kertas lakmus
|
·
Kertas lakmus berubah menjadi biru
·
Sebelum dimasukkan indikator PP warnanya hijau tua, setelah ditetesi PP
warnanya menjadi hijau muda
|
1.
|
c.
Efek garam terhadap sabun
10 ml sabun + 2 ml NaCl dikocok
|
·
Ketika dimasukkan NaCl, warna sabun berubah dari hijau pekat menjadi
hijau pudar
·
Adanya gelembung garam kecil yang naik ke permukaan
|
|
d.
Pemisahan asam
15 ml sabun + 3 tetes metyl red + 6 tetes H2SO4
encer dan diaduk
|
·
Ketika sabun + metyl red, warnanya berubah menjadi merah, warna tidak
bercampur sempurna
·
Setelah ditambah H2SO4 larutan nya menjadi merah
muda
·
Setelah didinginkan, terbentuk butiran lemak yang berada dibagian bawah
gelas piala
|
|
e.
Daya emulsi sabun
Tabung I : 2 tetes minyak + 5 ml air.
minyak + 4 ml sabun
|
·
Pada tabung I minyak tidak larut dalam air dan berada dipermukaan air
·
Minyak larut dalam sabun.
|
2.
|
v
Protein
a.
Uji xantoprotein
0,5 ml HNO3 + 4 ml albumin dipanaskan.
0,5 ml HNO3 + 4 ml albumin.
|
·
Albumin menjadi padat
·
Setelah dipanaskan albumin memadat (mengendap) dan berwarna kuning
·
Setelah didinginkan seluruh albumin menjadi padat berwarna kuning
dibagian yang terkena HNO3
|
|
4 ml albumin + 5 tetes CH3COOH encer
|
·
Sebelum dipanaskan albumin setengah matang
·
Setelah dipanaskan albumin memadat merata
·
Lakmus merah tetap merah.
|
|
v
Karbohidrat
1 ml glukosa + 1 ml fehling.
1 ml sukrosa + 1 ml fehling.
|
·
Sebelum dipanaskan warna larutan biru langit. Setelah
dipanaskan warnanya tetap
·
Sebelum dipanaskan warnanya hijau dan setelah
dipanaskan warnanya tetap.
|
3.
|
1 ml glukosa + 1 ml HCl pekat
|
·
Sebelum dipanaskan warna larutan bening, setelah
dipanaskan warnanya menjadi orange
|
|
5 ml larutan pati (10%) + 1 ml HCl pekat.
|
·
Larutan menguap saat dipanaskan
·
Larutan berwarna bening
·
Sebelum dan sesudah dipanaskan tetap bening dan
didindingnya terdapat gelembung.
|
4.2
Pembahasan
4.2.1
Minyak
dan Sabun
a.
Safonifikasi
minyak
Safonifikasi merupakan reaksi penyabunan dengan menggunakan alkali yaitu
NaOH. Minyak yang direaksikan dengan NaOH dan etanol menghasilkan campuran
heterogen yaitu ketika dicampurkan ketiganya tidak menyatu tetapi terpisah
menjadi 3 bagian. Bagian atas busa, lapisan tengah minyak dan lapisan bawah
terbentuk cairan bening. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis.
Setelah dipanaskan, terbentuk suatu kepingan padat yang terletak dibagian
tengah larutan. Setelah ditambahkan H2SO4, kepingan padat
yang terdiri dari minyak tersebut berada dipinggir larutan.
b.
Uji
alkali bebas
Uji alkali bebas dilakukan dengan meneteskan indikator PP dalam larutan
sabun yang bersifat basa, warnanya berubah dari hijau tua menjadi hijau muda.
Ketika diuji dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus berubah menjadi biru
yang menandakan larutan berifat basa.
c.
Efek
garam terhadap sabun
Ketika 10 ml sabun ditambahkan 2 ml NaCl, warna larutan menjadi keruh dan
terdapat gelembung kecil yang naik
kepermukaan. Jadi, efek garam terhadap sabun adalah terjadinya
gelembung-gelembung garam.
d.
Pemisahan
asam
Ketika larutan sabun dan metyl red ditetesi H2SO4,
warna larutannya menjadi merah muda. Hal ini menandakan larutan bersifat asam.
Ketika larutan didinginkan dengan penangas es, terbentuk butiran lemak yang
berada dibagian dasar/bawah. Inilah yang disebut pemisahan asam.
e.
Daya
emulsi sabun
Pada tabung pertama, 2 tetes minyak ditambahkan 5 ml air. Minyak tidak
larut dalam air dan berada dipermukaan air, hal ini terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dan perbedaan sifat, minyak bersifat non polar sedangkan
air bersifat polar.
Apda tabung kedua, 2 tetes minyak ditambah 4 ml sabun. Minyak larut dalam
sabun karena berada pada sifat hidrofobik sabun.
4.2.2
Protein
a.
Uji
xantoprotein
Ketika larutan HNO3 0,5 ml ditambah 4 ml albumin dipanaskan,
albuminnya memadat sempurna. Hal ini terjadi karena adanya reaksi kimia saat
proses pemanasan sehingga menghasilkan endapan albumin.
b.
Pengendapan
oleh asam mineral
Ketika HNO3 ditambah albumin, albuminnya memadat sebagian
(setengah matang). Ini menandakanasam dapat menghasilkan endapan tanpa harus
bereaksi dengan oksigen.
c.
Koagulasi
protein melalui pemanasan
Seperti pada percobaan a dan b, albumin memadat ketika dicampurkan dengan
larutan asam dan dipanaskan. Ketika diuji dengan kertas lakmus merah, warna
kertas lakmus tetap merah yang menandakan larutan bersifat asam.
4.2.3
Karbohidrat
a.
Uji
fehling
Pada tabung pertama, 1 ml glukosa ditambahkan dengan 1 ml fehling
menghasilkan warna biru sebelum dan sesudah dipanasakan. Hal ini menandakan
bahwa reaksi kimia sedang berlangsung.
Pada tabung kedua, 1 ml sukrosa ditambah dengan 1 ml fehling menghasilkan
warna hijau yang menandakan reaksi kimia sedang berlangsung.
b.
Membedakan
glukosa dan fruktosa
Ketika 1 ml glukosa ditambahkan 1 ml HCl dan dipanaskan, warnanya berubah
menjadi orange yang menandakan reaksi sedang berlangsung.
c.
Hidrolisa
pati
Ketika larutan pati ditambah 1 ml larutan HCl pekat, larutan berwarna
bening dan setelah dipanaskan larutan menguap dan menghasilkan gelembung
disekitar larutan.
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Minyak
tidak dapat larut dalam air karena perbedaan massa jenis.
2.
Protein
bila dipanaskan akan membentuk padatan.
3.
Pada
uji fehling, apabila dipanaskan akan menimbulkan warna yang tergantung pada
senyawa tersebut.
4.
Pencampuran
antara glukosa dan HCl sebelum dan sesudah dipanaskan memiliki hasil yang sama.
5.
Pemanasan
pati pada larutan pati akan membuat pati memisahkan amilosa dan amilopektin
dari larutan pati itu sendiri.
6.
Albuminakan
memadat jika dicampurkan dengan larutan asam.
7.
Pemisahan
asam dapat dilakukan dengan cara : larutan sabun dan metyl red yang ditetesi
dengan H2SO4 didinginkan dengan penangas es.
8.
Minyak
dapat larut dalam larutan sabun karena sabun terdiri atas 2 bagian, yaitu
bersifat hidrofilik dan hidrofobik. Bagian hidrofilik menyukai air (polar) dan
bagian hidrofobik lebih cenderung tertarik ke minyak/lemak, sehingga minyak
dapat larut dalam sabun.
9.
Efek
garam terhadap sabun adalah adanya/ terjadinya gelembung-gelembung garam yang
naik ke permukaan.
10.
Minyak
jika direaksikan dengan NaOH dan etanol menghasilkan campuran bersifat
heterogen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar