BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Khamir
termasuk fungi, namun dibedakan dari kapang karena bentuknya yang uniselular.
Sebagai sel tunggal, khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan
dengan kapang yang tumbuh dengan pembentukan filamen. Khamir juga lebih efektif
dalam memecah komponen kimia, karena khamir mempunyai perbandingan luas
permukaan dengan volume yang lebih besar.
Khamir
pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan tidak
atas perbedaan morfologinya seperti pada kapang. Beberapa khamir tidak
membentuk spora dan digolongkan ke dalam fungi Imperfekti, dan yang lainnya
membentuk spora seksual sehingga digolongkan ke dalam Ascomycetes dan
Basidiomycetes.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Pengertian
khamir
Khamir
adalah fungi uniselular yang menepati habitat air dan lembab, termasuk getah
pohon dari jaringan hewan. Khamir bereproduksi secara aseksual, dengan cara
pembelahan sel sederhana atau dengan cara pelepasan sel tunas dari sel induk.
Beberapa fungi dapat tumbuh sebagai sel tunggal atau sebagai miselium filament,
tergantung pada ketersediaan zat-zat hara yang ada.
Khamir
dapat membentuk lapisan filament di atas permukaan medium cair. Produksi pigmen
karoteroid menandakan adanya pertumbuhan genus Rhodotorula. Sulit
membedakan antara khamir dengan bakteri pada medium agar.
Sel
khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 µm sampai
20-50µm, dan lebar 1-10µm. sel vegetatif yang berbentuk apikulat atau lemon
merupakan karakteristik grup khamir yang ditemukan pada tahap awal fermentasi
alami buah-buahan dan bahan lain yang mengandung gula.
Pada
umumnya sel khamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang
paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangat beragam
ukurannya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebarnya dan panjangnya dari 5 sampai
30 µm atau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang
atau berbentuk bola.
Dalam
kultur yang sama, ukuran dan bentuk sel khamir mungkin berbeda karena pengaruh
umur sel dan lingkungan selama pertumbuhan. Sel yang muda mungkin berbeda
bentuk dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan individu
sel.
Dalam makanan, khamir (yeast) merupakan jasad renik
(mikroorganisme) yang pertama digunakan manusia dalam industri pangan. Salah satu
penggunaan utama ragi adalah pembentukan alkohol dari bahan baku karbohidrat.
Proses fermentasi ini digunakan oleh perusahaan minuman semacam bir dan anggur.
Morfologi
Khamir: Ukuran
panjang 1 – 5 mm sampai 20 – 50 mm dan Lebar 1 – 10
mm.
Salah satu jenis khamir adalah Saccharomyces. Saccharomyces
merupakan genus
khamir yang memiliki kemampuan mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Saccharomyces merupakan
mikroorganisme bersel satu tidak berklorofil, termasuk termasuk kelompok Eumycetes.
Tumbuh baik pada suhu 30oCdan pH 4,8 .Beberapa kelebihan Saccharomyces
dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan
terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, mempunyai
sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi. Pertumbuhan Saccharomyces
dipengaruhi oleh adanya penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber carbon,
unsur N yang diperoleh dari penambahan urea,
ZA, amonium dan pepton, mineral dan
vitamin. Suhu optimum untuk fermentasi antara 28 – 30 oC.
Spesies
lain dari Saccharomyces adalah Saccharomyces
cerevisiae dan merupakan mikroorganisme yang sangat dikenal oleh
masyarakat luas sebagai ragi roti (baker’s yeast). Ragi roti ini digunakan dalam
pembuatan makanan, minuman dan juga dalam industri etanol. Ragi Saccharomyces cerevisiae mempunyai sekitar
14.000 kb DNA kromosom (85& dari DNA total) yang terdistribusi ke
dalam 16 kromosom yang berbeda dan telah dikarakterisasi secara genetik. Selain
itu Saccharomyces cerevisiae mempunyai dua unsur genetik yang
lain, yaitu DNA mitokondria dan DNA plasmid 2m. Beberapa galur mengandung unsur
ketiga yang disebut plasmid pembunuh (killer plasmid).
2.2. Pemanfaatan
khamir dalam bidang pangan dan nonpangan
2.2.1.
Dalam bidang pangan
Dengan memperhatikan aktivitas yeast yang sangat
reaktif dan beragam terhadap bahan makanan, maka dapat dikatakan yeast mempunyai
potensi yang besar selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang
sangat signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan tersebut.
Seperti kita lihat selain pada pembuatan roti dan minuman yang beraroma
alkohol, atau dari sayur dan buah fermentasi. Orang-orang
Mesir zaman dahulu telah menggunakan yeast dan proses fermentasi dalam
memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti pada lebih dari 5000
tahun yang lalu. Setelah ditemukannya mikroskop Louis Pasteur pada akhir tahun
1860 menyimpulkan bahwa yeast merupakan
mikroba hidup yang bertindak sebagai agen dalam proses fermentasi dan digunakan
sejak zaman dahulu untuk menaikan adonan roti.
Tidak lama setelah penemuan tersebut, dilakukan
upaya untuk mengisolasi yeast secara murni. Dengan kemampuan ini mulailah
dilakukan produksi yeast secara komersial
untuk keperluan pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan adalah Saccharomycescerevisiae yang disebut dengan Baker·s yeasts.
Secara umum
pemanfaatan yeast dalam mengembangkan
produk pangan dapat diketahui seperti di bawah ini :
a) Susu dan produk olahannya
Beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh Khamir:
Produk
|
Yeast spesies
|
Susu segar, pasteurisasi
|
Rhodotorula spp., Candida famata, C. diffluens, C.
curvata, Kluyveromyces marxianus, Cryptococcus flavus.
|
Mentega
|
Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata, C.
diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii.
|
Yogurt
|
Kluyveromyces marxianus, Candida famata,
Debaryomyces
hansenii, Saccharomyces cerevisiae,
Hansenula
anomala
|
Keju Cottage dan segar
|
Kluyveromyces marxianus, C. lipolytica, Candida
famata
dan Candida
yang lain, Debaryomyces hansenii,
Cryptococcus
laurentii, Sporobolmyces roseus.
|
Keju lunak dimatangkan dengan
jamur (mold)
|
Kluyveromyces marxianus, Candida famata, Candida
lipolytica,
Pichia membranafaciens, P. fermentans,
Debaryomyces
hansenii, Saccharomyces cerevisiae,
Zigosaccharomyces
rouxii.
|
b) Daging dan produk olahannya
Produk
|
Yeast spesies
|
Daging segar merah dan unggas
|
Candida spp., Rhodotorula spp., Debaryomyces spp.,
Trichosporon (jarang diteliti).
|
Daging Domba beku
|
Cryptococcus laurentii, Candida zeylanoides,
Trichosporon
pullulans.
|
Daging kalkun beku
|
Cryptococcus laurentii, Candida zeylanoides.
|
Daging potong atau cincang
|
Candida lipolytica, C. zeylanoides, C. lambica, C.
sake, Cryptococcus laurentii, Debaryomyces hansenii, Pichia membranaefaciens.
|
Daging yang diolah (sosis, ham)
|
Debaryomyces hansenii, Candida spp., Rhodotorula
spp.
|
2.2.2.
Dalam bidang non
pangan
Khamir merupakan salah satu
mikroorganisme yang telah diproduksi secara komersial. Salah satu manfaat utama
dari ragi atau khamir adalah pembentukan alkohol dari bahan baku karbohidrat. Selain
dimanfaatkan dalam industri pangan seperti pembuatan minuman, roti dan bir,
ragi juga dimanfaatkan dalam bidang nonpangan. Beberapa contoh khamir yang
dimanfaatkan dalam bidang nonpangan antara lain:
a. Saccharomycopsis lipolityca digunakan
untuk memproduksi protein mikroba dari produk minyak tanah
b. Candida utilis digunakan
untuk memproduksi Riboflavin dari limbah industri kertas.
2.3.
Peranan
khamir dalam industri kimia
Penggunaan khamir dalam industri
seperti pada fermentasi alkohol, industri biomassa dan bahan baku karbohidrat.
Pada kondisi anaerob pada tumbuhan
dan beberapa fungi terjadi penimbunan alkohol khususnya etanol. Penghasil
alkohol (etanol) adalah ragi terutama dari Saccharomyces cerevisiae.
Seperti halnya fungi, ragi bernafas aerob dalam lingkungan terisolasi dari
udara, ragi akan meragikan karbohidrat menjadi etanol dan karbondioksida. Pada
beberapa bakteri anaerob termasuk anaerob fakultatif pada peragian heksosa dan
pentosa menghasilkan alkohol sebagai produk utama. Gay-lussac merumuskan proses
pengubahan glukosa menjadi etanol dalam reaksi sebagai berikut:
Peragian dari
glukosa menjadi etanol dan karbondioksida oleh ragi Saccharomyces
cerevisiae berlangsung melalui alur fruktosa difosfat. Piruvat
didekarboksilasi menjadi asetaldehid oleh piruvat dekarboksilase dengan bantuan
tiamin pirofosfat. Asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase direduksi dengan NADH2
menjadi etanol.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell., Reece dan Mitcheel. 2003. Biologi.
Erlangga, Jakarta.
Entjeng, I. 2003. Mikrobiologi dan Parastologi. PT
Citra Aditya Bakti, Jakarta.
Fardiaz, Srikandi. 1989. Mikrobiologi Pangan. IPB, Bogor.
Pelczar, Jr. 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI
Press, Jakarta.
Casinos in Las Vegas, NV | DMC
BalasHapusCasinos 안산 출장샵 in 구리 출장마사지 Las 광양 출장안마 Vegas, 익산 출장마사지 NV 목포 출장마사지 | DMC