BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul Praktikum
Membedakan Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika
1.2 Tanggal Praktikum
23 Mei 2014
1.3 Tujuan Praktikum
Mengamati perubahan fisika, kimia dan membedakan perubahannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Semua reaksi kimia memperlihatkan perubanah-perubahan sifat yang menarik, meskipun demikian meneliti perubahan-perubahan ini merupakan suatu bagian yang penting dalam melaksanakan reaksi kimia. Sifat-sifat fisik dan kimia adalah cara lain untuk menggolongkan sifat-sifat zat.
Sifat-sifat fisik adalah suatu keadaan yang dapat dilihat tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari zat tersebut. Misalnya titik leleh: air (es) akan meleleh pada 00c, ini merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh, digunakan termometer untuk menentukan suhu waktu air padat(es) berubah manjadi zat cair. Perubahan ini yang disebut perubahan fisik zat dan tidak mengubah bentuk kimia dari air. Baik berbentuk padat atau cair, tetap air berat jenis adalah contoh lain daari sipat fisik zat. Untuk menentukan berat jenis dari air, kita ukur massa dari sejumlah volume tertentu dan ciran tersebut. Pengukuran ini tidak mengubah air menjadi bentuk zat lain, malah air tak berubah sama sekali
Sifat – sifat kimia adalah keenderungan dari suatu zat untuk mengalami perubahan kimia tersebut. Misalnya, sifat kimia air adalah akan bereaksi secara hebat dengan natrium dan akan mengghasilkan gas hidrogen dan pada suatu zat yang disebut natrium hidrosida ( biasa disebut lye atau lindi ). Bila kita perhatikan sipat kimia ini maka terlihat bahwa air dan natriumnya mengalami perubahan yang di sebut perubahan kimia dan menghasilkan zat lain. Setelah diperhatikan sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang dan diganti zat lain ( Brady , 1998 ).
Di alam ini terdapat fenomena atau kejadian yang biasa kita alami san karena sering terjadi setiap hari, kita tidak pernah memperhatikannya. Pernahkah melihat lilin yang menyala ? apa yang terjadi pada sumbu dan batangnya ?
Pada saat lilin menyala, dapat kita lihat sumbu lilin yang semula putih menjadi hitam kelam dan menjadi arang, sedangkan pada batang lilin, tampak berubah menjadi cair. Lilin yang terbakar tersebut mengalami dua perubahan yaitu perubahan sumbu menjadi arang, dan perubahan batang yang menjadi cair. Perubahan materi tersebut ada yang bersifat fisika dan bersifat kimia.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan perubahan bentuk dan ukuran, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, dan mengkristal merupakan perubahan fisika.
Terdapat ciri-ciri pada perubahan fisika, yaitu :
1. Tidak terbentuk zat jenis baru
2. Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
3. Hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna.pada perubahanini,memungkinan kita mendapatkan kembali materi semul,namun tidak semuannya dalam bentuk yang utuh. Misalnya,gelas yang pecah,pada gelass tersebut terjadi perubahann fisika meskipun wujudnya bukan gelas lagi, hanya wujud fisiknya saja berubah, dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas yang pecah masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca begitu pula dengan gelas kaca yang pecah).
2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada membakar kertas, setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang di peroleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas yang sudah dibakar.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia terdapat beberapa ciri-ciri perubahan suatu zat yaitu:
1. Terbantuk zat jenis baru
2. Zat yang berubah tidak dapat kembali kebentuk semula
3. Diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia
Selama terjadi perubahan kimia massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Seperti hal perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati dialam dan lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya, perubahan kimia dapat dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom yang meledak dan lilin yang dibakar.
2. Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape dan kedelai menjadi tempe.
3. Proses biologis makhluk hidup, contohnya proses fotosintesis proses pencernaan makanan dan proses peranapasan.
4. Proses biologis maklhluk hidup contohnya prosses fotosentitesis , percernaan makanan dan peruses pernapasan.
5. Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup contohnya tumbuhnya seorang bayi menjadi dewasa.
Ciri–ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, timbulnya cahaya, pembentukan endapan baru dan pembentukan PH.
Dari pemaparan di atas dapat di ketahui perubahan sumbu lilin menjadi arang termasuk perubahan kimia karna terbentuk zat baru dan diikuti sifat – sifat kima dari zat tersebut. Sedangkan perubahan yang terjadi merupakan perubahan fisik yang notabene tidak terbantuk zat baru.
Perubahan materi ini dapat diketahui perbedaan awal dan keeadaan akhir materi setelah mengalami perubahan keadaan yang di maksud meliputi sifat–sifat maupun strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat- sifat fisik maupun sifat-sifat kimianya. Yang termasuk sifat–sifat fisik antara lain wujud, warna, titik leleh, titik didih dan kelarutan. Sifat–sifat kimia materi berdasarkan kemampuannya dalam melakukkan perubahan atau reaksi kimia ( sutesna 2007).
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai maasa dan menempati ruang contohnya besi, kayu, dan lain-lain. Zat adalah sebutaan untuk materi yang sifatnya sefesifik (khusus ). Bahan adalah sebutan untuk sebuah materi yang kurang spsisfik sifatnya.
1. Sifat fisika
Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu :
· Titik leleh dan titik didih
· Berat jenis
· Indeks bias
· Perubahan wujut
· Bentuk Kristal
· Calor jenis
2. Sifat kimia
Sifat materi yang mempunyaai kecenderungan untuk mengadakan reaksi kimia. Diantaranya :
· Keterbatasan
· Daya ionisasi
· Kareaktifan
· Kelarutan
· Bias atau tidak bias membusuk
· Beracun
Perubahan materi dapat di golongkan menjadi 2 yaitu :
1. Perubahan fisika
Perubahan materi yang bersifat sementara dan pada perubahan tersebut terbentuk zat yang jenis baru. Contohnya air yang berubah menjadi es.
2. Perubahan kimia
Perubahan materi yang bersifat kekal dan pada perubahan tersebut terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat aslinya. Contohnya besi yang berkarat. Perubahan kimia juga kekal dengan reaksi kimia pada reaksi kimia. Pada reaksi kimia berlaku hukum kekekalan massa( lavoiser ) yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Contohnya :
Besi + belerang à besi belerang
56 g 32g 88g
Pada dasarnya, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Reaksi sintesis
Pada reaksi ini beberapa zat sederhana tergabung pada zat baru yang lebih momplek. Contohnya besi dan gas, oksigen dari udara bergabung mej]njadi karat besi.
2. Reaksi analisis
Reaksi ini yang telah kompleks diuraikan menjadi beberapa zat yang lebih sederhan,contohnya proses pembentukan (buryanto,2003).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
1. Tabung reaksi 3 buah
2. Gelas kimia 1 buah
3. Tungku kaki 3 beserta perangkatnya 1 buah
4. Cawan penyuwap 1buah
5. Lampu spiritus 1buah
6. Kaca arloji 1buah
7. Pipet ukur
8. Bola penghisap
9. Penggaris 1buah
3.1.2 Bahan-bahan
1. larutan HCL 0,1M 3ml
2. larutan NAOH 0,1M 3ml
3. air suling secukupnya
4. lilin 1 batang
3.2 Cara Kerja
Adapun cara kerja percobaan ini adalah :
3.2.1 Perubahan fisika
15ml air suling dimasukkan kedalam gelas kimia, diletakkan diatas tungku kaki tiga dan ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya telah diisi air. Dipanaskan sampai air dalam gelas kimia mendidih, diamati titik air pada bagian kaca arloji.
3.2.2 Perubahan kimia
3ml larutan HCL 0,1M dimasukkan kedala tabung reaksi, kedalamnya ditambahkna 3ml larutan NAOH 0,1M. dimasuuka kelarutan yang telah direaksi kedalam cawan penyuap, diletakkan diatas tumpu kaki 3 dan dipanaskan sampai semua airnya meluap. Diperhatikan Kristal-kristal yang ada pada cawan penyuap
3.2.3 Perubahan fisika dan perubahan kimia
Lilin diletakkan diatas meja praktikum secara vertikal. Diukur panjang lilin, Warna, Panjang sumbu, bentuk dan letak sumbu serta warna sumbu. Lilin dinyalakan selama 5 menit dilakukan pengamatan sebaik-baiknya dan dicatat tinggi nyala, bentuk nyala, warna sumbu, tinggi sumbu, bentuk sumbu, apakah berjelaga atau tidak, mencairnya lilin dan memadatnya kembali. Ditiupnya lilin hingga padam, dicatat lagi pengamatan-pengamatan yang telah dicatat seperti tinggi nyala, bentuk nyala dan seterusnya. Pada percobaan ini dikelompokkanya perubahan kimia dan perubahan fisika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Pengamatan
Hasil praktikum membedakan perubahan fisika dan kimia adalah sebagai berikut :
4.1.1 Perubahan fisika
Setelah dipanaskan, air mendidih dan menguap. Air yang berada diatas kaca arloji, sedikit demi sedikit menghilang karena berubah fase dari cair menjadi gas. Sedangkan air dari gelas kimia menguap menjadi gas yang menempel dibawah kaca arloji dan kembali berubah fase menjadi cair karena berada di ruang tertutup.
4.1.2 Perubahan kimia
NaOH + HCl
NaCl + H2O
Air menguap sehingga terjadi pengkristalan dan menghasilkan kristal garam.
4.1.3 Perubahan fisika dan kimia
· Perubahan fisika : lilin yang mencair dan kembali memadat
· Perubahan kimia : sumbu terbakar, warna sumbu berubah menjadi hitam, dan terjadi perubahan-perubahan seperti tinggi sumbu, tinggi lilin, bentuk, dan lain-lain yang semakin mengecil.
4.2 Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil diatas adalah sebagai berikut :
4.2.1 Perubahan fisika
Air suling dimasukkan kedalam gelas kimia lalu dipanaskan diatas tungku kaki tiga. Diatas gelas kimia diletakkan kaca arloji yang diatasnya diberi air suling juga. Pada saat pemanasan, air yang ada dalam gelas kimia perlahan mendidih dan menguap, uap tersebut menempel di kaca arloji dan menimbulkan titik air yang kembali mengalir dalam gelas kimia. Adapun air yang berada diatas kaca arloji, sedikit demi sedikit menghilang karena berubah fase dari cair menjadi gas.
4.2.2 Perubahan kimia
HCl + NaOH
NaCl + H2O
Reaksi ini berjalan sempurna karena dapat menghasilkan garam. Hal ini membuktikan adanya perubahan kimia.
4.2.3 Perubahan kimia dan fisika
Setelah dibakar, panjang lilin berkurang dan warna sumbu yang semula putih berubah menjadi hitam, inilah yang disebut perubahan kimia. Sedangkn lilin yang meleleh dan mengeras kembali (berubah fase dari cair menjadi padat) disebut perubahan fisika.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa ;
1. Air yang menguap dan mengembun kembali merupakan perubahan fisika.
2. Larutan HCl + NaOH bila dipanaskan akan menghasilkan zat baru yaitu HCl, ini merupakan perubahan kimia.
3. Pada percobaan lilin :
· Perubahan fisika : perubahan yang terjadi sementara yaitu setelah lilin dinyalakan, lilin mencair, dan beberapa saat lilin memadat kembali.
· Perubahan kimia : perubahan kekal yaitu ketika sumbu lilin yang telah dibakar menjadi abu.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu hendaknya praktikum selanjutnya dapat berlangsung lebih efisien lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James.E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi Ke-5. Jakarta. Binarupa Aksara.
Buryanto. 2003. Fisika Teknik. Jakarta. Rineka Cipta.
Sutesna, Nana. 2007. Kimia Kelas x. Bandung. Grafindo.
LAMPIRAN II
JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Tuliskan rumus molekul lilin !
Jawab :
CnHn+2 , dimana n = 20-35
2. Mengapa kadang nyala api lilin berjelaga ?
Jawab :
Karena adanya unsur atau zat yang menghampiri api, seperti angin yang berhembus sekitar api.
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan kedua ?
Jawab :
Krisyal yang berupa bubuk atau serbuk Kristal (Kristal garam).
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hamper mendidih terjadi gelembung-gelembung ?
Jawab :
Karena air berubah fase menjadi gas.
LAMPIRAN III
GAMBAR ALAT

Gelas kimia Bola penghisap

Tabung reaksi Pipet ukur

Kaca arloji Tungku kaki tiga

Cawan porselin Lampu spiritus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar