BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Praktikum
Membedakan
campuran dan senyawa
1.2
Tanggal
Praktikum
23 Mei 2014
1.3
Tujuan
Praktikum
Membedakan
campurah homogen dan heterogen.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Campuran
Campuran
adalah gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui
reaksi kimia. Ciri campuran memiliki komposisi yang beragam dan perbandingan
yang tidak tetap. Campuran terbentuk melalui proses fisika, dan dapat
dipisahkan dengan proses fisika. Setiap komponen dalam campuran masih memiliki
sifat. Campuran dapat berupa gabungan unsur, senyawa atau keduanya.
Campuran
dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Campuran
Homogen
Campuran
homogen adalah campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun
tidak dapat dibedakan. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh
campuran homogen adalah : campuran air dengan gula (Larutan Gula), campuran air
dengan garam (Larutan Garam). Selain itu , terdapat juga campuran antara logam
dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Contohnya pada stainless
steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga.
Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom dan nikel.
2. Campuran
Heterogen
Campuran
heterogen adalah campuran antara dua massa zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain. Contoh
campuran heterogen adalah tanah, air sungai, makanan, adonan,kue adonan beton
,cair dan lain-lain. Pada campuran heterogen, dinding pembantas antara zat
masih dapat dilihat, misalnya campuran air dengan minyak, campuran besi dengan
air, dan lain-lain. Didalam campuran heterogen dikelompokan menjadi 2 bagian,
yaitu:
a. Suspensi
Suspensi
merupakan campuran heterogen antara zat padat dengan zat cair atau gas dan zat
padat tersebut tidak terlarut. Suspensi jika didiamkan agak lama akan
menimbulkan endapan. Contohnya : campuran pasir dengan air, sirup obat batuk,
air kopi, dan lain-lain.
b. Koloid
Koloid
merupakan campuran heterogen dari dua atau lebih zat penyusunnya yang salah
satu zat tersebut tersebar pada zat lain tetapi tidak merata. Contohnya santan,
debu, asab, susu,dan lain-lain. Didalam susu terdapat butiran minyak yang
tersebar didalam air. Sedangkan didalam margarin terdapat butiran air yang
tersebar dalam minyak (Ahmad,1990).
Ada
dua macam proses pemisahan campuran yaitu secara mekanis dan kimiawi.cara yang
digunakan untuk memisahkan suatu campuran homogen berbeda dengan campuran
heterogen terdiri dari satu fase,sedangkan campuran heterogen memiliki lebih
dari satu fase sehingga pemisahannya menggunakan cara yang bermacam-macam. Fase
pada campuran heterogen seperti : padat-padat, padat-cair,
padat-gas,cair-cair,cair gas,gas-gas,serta campuran padat-cair-gas.
Pemisahan
campuran dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Fitrasi
(penyaringan)
Fitrasi
adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan (filter) yang
berpori-pori.
2. Kristalisasi
Kristalisasi
adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam air. Cara-cara kristalisasi
diantaranya :
a. Cara
penguapan
Cairan digunakan
melalui pemanasan, sehingga membentuk kristal padat. Cairan ini sering
digunakan pada pembuatan garam. Air laut diuapkan dengan sinar matahari atau
api pada suhu tertentu air akan menguap dan akan membentuk kristal garam.
b. Cara
pendinginan
Zat-zat yang lebih
mudah larut dalam air panas dari pada air dingin. Jika suatu larutandidinginkan
maka kelarutan zat akan berkurang sehingga muncul seperti kristal. Cara ini
dipakai pada industri belerang. Uap air yang sangat panas dipompakan pada
deposit belerang didalam tanah sehingga belerang meleleh atau larut, kemudian
larutan panas itu naik kepermukaan tanah oleh udara yang bertekanan tinggi,
ketika didinginkan kembali belerang akan mengkristal kembali.
3. Distilasi
(penyublingan)
Distilasi
adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat pelarut atau bercampur dengan
cairan yang titik didihnya berbeda. Cairan yang didinginkan harus didinginkan
hingga menguap. Uap itu dilewatkan melalui alat pengembun (kondesnse) supaya
cair kembali.
4. Ektraksi
(pengairan)
Ektraksi
adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya dengan melarutkan zat itu pada
pelarut yang sesuai. Zat yang diperoleh disebut sari (ekstrak).
5. Adsropsi
(penyerapan)
Adsorpsi
penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga menempel pada
permukaannya zat penyerapyang banyak digunakan adalah karbon aktif (arang
murni) yang mampu menyerap gas, zat warna bahwa mikroorganisme.
6. Kromatografi
(pemisahan zat yang berwarna)
Kromatografi
adalah cara pemisahan berdasarkan kecepatan zat-zat terlarut yang sama-sama
dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Cara ini umumnya
dilakukan pada pemisahan zat yang berwarna. (www.google.com /pengertian
–unsur-senyawa-dan-campuran.html)
2.2
Senyawa
Senyawa
kimia adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur kimia dengan
perbandingan komposisi yang tetap sehingga memiliki rumus kimia yang tetap.
Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi
pembentukan, misalnya karat besi (hematite) berupa Fe2O3
dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O). sifat senyawa berbeda
dengan sifat unsure penyusunnya. Contohnya : air pada suhu kamar berwujud cair,
tetapi unsur hidrogen dan oksigen penyusunnya berwujud gas. Senyawa dapat
berwujud zat padat, cair serta gas. Senyawa dapat terurai menjadi zat yang
lebih sederhana.
Berdasarkan ada tidaknya ikatan
karbon dan hidrogen senyawa dibagi 2 macam, yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung
ikatan karbon dengan hydrogen (kecuali karbida, karbinat dan oksida karbon).
Contoh senyawa organik adalah protei, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam
amino, asam format dan sebagainya. Contoh senyawa anorganik adalah air, karbon
dioksida, alcohol, natrium klorida, asam karbonat dan lain-lain.
Beberapa contoh
senyawa berdasarkan sifatnya :
1. Senyawa
asam
Merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan
ph lebih kecildari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton (ion H+)
kepada zat lain (kepada zat basa ) atau dapat menerima pasangan elektron, bebas
dari suatu basa. Reaksi antara asam dan basa membentuk garam yang dapat
bersifat netral, asam atau basa. Contohnya asam : asam asetat atau asam cuka
(CH3COOH) asam sulfat (H2SO4) terdapat dalam
batrai dan accu.
2. Senyawa
basa
Merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan
PH lebih dari 7. Kaustik merupakan basa kuat (NaOH) kawstik postas/kalium
hidroksida (KOH). Basa adalah suatu zat yang dapat melepaskan (ion OH-)
dalam larutan. Pada umumnya, basa merupakan elektrolit (pengantar listrik).
Basa rasanya pahit , tetapi tidak dianjurkan untuk mencicipi langsung tiap
senyawa kimia.
3. Senyawa
garam
Merupakan
senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion)
bersifat netral (tidak bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan
basa. Garam yang dilarutkan dalam air merupakan larutan elektrolit yang dapat
mengantarkan arus listrik. Contohnya natrium clorida atau garam dapur (NaCl).
4. Oksida
Oksida
terbentuk setelah oksigen bereaksi dengan suatu unsur lainnya. Oksida adalah
senyawa kimia yang mengandung atom oksigen serta unsure lain. Kerak buma banyak
mengandung oksida. Oksida yang dihasilkan dari pembakaran hydrogen yaitu karbon
monoksida dan karbon dioksida. Oksida dimanfaatkan untuk melapisi logam agar
tidak berkarat, seperti lapisan tipis Al2O3 pada
aluminium foil, oksida yang bersifat korosif seperti Fe2O3
atau besi oksida (karat
besi).(File:///downloads/unsur-senyawa-dan-campuran-pengertian.html).
Perbedaan
antara campuran dan senyawa
v
Campuran
·
Campuran tak tertentu tanpa reaksi
kimia
·
Perbandingan komponen yang menyusun
campuran tidak tentu dan dapat sembarang
·
Komponen-komponen campuran tetap
memiliki sifat masing-masing
·
Campuran dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponennya dengan cara fisis.
v
Senyawa
·
Senyawa terbentuk melalui adanya
reaksi kimia
·
Perbandingan komponen yang menyusun
senyawa melalui cara tertentu dan tetap
·
Komponen-komponen senyawa kehilangan
sifat semulanya
·
Senyawa tidak dapat dipisahkan
menjadi komponen-komponen dengan cara fisis, tetapi harus melalui cra reaksi
kimia.
(file:///downloads/membedakan
%20campuran%20dan%20senyawa.html).
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Alat
dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
1.
Gelas ukur 250 ml
2.
Lampu spiritus
3.
Corong
4.
Cawan penguap
5.
Tungku kaki tiga
6.
Kawat kasa
7.
Gelas kimia
8.
Batang pengaduk
3.1.2 Bahan-bahan
1.
Minyak kelapa 4 ml
2.
Garam dapur 5 gram
3.
Pasir secukupnya
4.
Air suling
3.2 Cara
kerja
Adapun cara
kerja percobaan ini adalah :
1.
Sedikit pasir dimasukkan kedalam
segelas kimia ditambah 10 ml air suling diaduk dan dibarkan beberapa saat.
Diamati apakah air akan jernih kembali.
2.
Kertas saring dilipat hingga
berbentuk kerucut, dimasukkan kedalam corong, dibasahi agar kertas saring
melekat pada corong.
3.
Percobaan pertama diaduk kembali dan
ditambah 4 gram garam dan diaduk lagi. campuran disaring dan filtratnya
dikumpulkan dalam gelas kimia. Dicicipi filtratnya.
4.
Filtratnya dimasukkan kedalam cawan
penguap, lalu dipanaskan.diamati terbentuknya kristal kembali.
5.
4 ml minyak makan ditambahkan 4 ml
air suling, lalu campuran dikocok dan dibiarkan beberapa saat. Diamati campuran
tersebut arut atau tidak.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Data
Pengamatan
Hasil
praktikum membedakan campuran dan senyawa adalah sebagai berikut :
1)
Air dilarutkan dengan pasir, setelah
diaduk maka warna air berubah menjadi keruh.
2)
Campuran air dan pasir ditambahkan
garam, airnya tetap keruh.
3)
Setelah disaring, airnya menjadi
bening dan ketika dicicipi filtratnya terasa asin.
4)
Filtrate dipanaskan, terjadi rekristalisasi
dan rasanya lebih asin.
5)
Ketika minyak dilarutkan dalam air,
terbentuk menjadi dua lapisan ; lapisan bawah terdiri dari air dan lapisan atas
terdiri dari minyak.
4.2
Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil diatas
adalah sebagai berikut :
Setelah
air suling dicampurkan dengan pasir warna air akan berubah menjadi sedikit
keruh. Setelah bebeapa saat air akan kembali menjadi jernih. Pasir akan
mengendap di dalam air atau tidak larut. Mengapa demikian? Seperti tang kita
ketahui yang dikatakan larutan adalah campuran homogen, karena pengertian
campuran homogen itu sendiri adalah campuran yang bersifat serba sama atau
disebut juga larutan. Dan campuran diatas bukan tergolong campuran homogen,
melainkan campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang terdiri
dari senyawa yang berbeda. Mengapa termasuk kedalam campuran heterogen? Karena
pasir dan air apabila kita campur keduanya tidak larut, dimana pasir susah
dilarutkan oleh air.
Setelah
itu ditambahkan 5 gram garam lalu diaduk kembali, garam akan larut di dalam air
sehingga rasa air berubah menjadi asin. Larutan ini disebut campuran homogen.
Campuran
ini selanjutnya disaring, sehingga garam dan air akan terpisah, maka kita akan
memperoleh filtratnya. Setelah itu filtrat dipanaskan dan kita mendapatkan
hasil terbentuknya kristal garam. Proses ini terjadi, karena setiap larutan
yang dicampurkan dan memiliki sifat sama. Apabila dipanaskan akan menghasilkan
zat semula dia berasal dan terbentuk.
Untuk
hasil minyak dan air adalah kedua senyawa tersebut tidak terjadi percampuran
secara sempurana, dengan kata lain kedua senyawa itu tidak larut. Karena massa
jenis minyak lebih ringan dari pada air disebut campuran heterogen.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.
Campuran homogen dapat larut dalam
air. Misalnya garam yang larut dalam air
2.
Campuran heterogen tidak larut dalam
air. Misalnya pasir yang mengendap dalam air
3.
Minyak ditambahkan air merupakan
campuran heterogen karena keduanya tidak larut (terpisah)
4.
Campuran homogen ialah campuran yang
bersifat serba sama disebut juga larutan.
5.
Campuran heterogen ialah campuran
yang berbeda sifatnya.
5.2 Saran
Saran
yang dapat saya berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu hendaknya praktikum
selanjutnya dapat berlangsung lebih efisien lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 1990. Kimia smu jilid
3. Jakarta. Erlangga.
File : /// Download/membedakan %20 campuran %20 senyawa.html.
File : /// Download/unsur-senyawa-dan-campuran-pengertian.html.
www.google.com/pengertian-defenisi-unsur-senyawa-dan-campuran.html.
LAMPIRAN
JAWABAN TUGAS
DAN PERTANYAAN
- Tuliskan
rumus molekul minyak !
- Mengapa
terjadi homogen dan heterogen ?
- Sebutkan
jenis-jenis reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut !
- Jelaskan
bagaimana keadaan atau kondisi air setelah bercampur ?
Jawab :
- CH3(CH2)16
COOH
- Homogen
terjadi karena kedua senyawa yang akan dilarutkan terlarut dan terbentuk
larutan baru, sedangkan heterogen terjadi karena kedua senyawa yang akan
dilarutkan tidak terlarut
sama sekali, dengan kata lain pemisahnya ada dan tidak terjadi larutan
3. Jenis-jenis
reaksi yang terjadi :
·
Air + garam
homogen
reaksi analitik dan irreversible


·
Air + pasir
heterogen
reaksi irreversible


·
Air + minyak
heterogen
reaksi irreversible


4. Keadaan atau
kondisi air setelah bercampur adalah keruh dan tidak jernih seperti
semula, dikarenakan zat perusak telah bercampur dan berkontaminasi dengan
pelarut zat itu sendiri.
Ketika air dilarutkan dalam minyak,
air tidak bias larut dalam minyak karena perbedaan massa jenis.
LAMPIRAN III
GAMBAR ALAT


Gelas
kimia Batang pengduk


Tungku
kaki tiga Cawan porselin


Lampu
spiritus Kawat kasa


Corong Gelas ukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar