Sabtu, 18 April 2015

Membedakan campuran dan senyawa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Judul Praktikum      
     Membedakan campuran dan senyawa

1.2              Tanggal Praktikum  
     23 Mei 2014

1.3               Tujuan Praktikum  
Membedakan campurah homogen dan heterogen.




















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       Campuran
            Campuran adalah gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Ciri campuran memiliki komposisi yang beragam dan perbandingan yang tidak tetap. Campuran terbentuk melalui proses fisika, dan dapat dipisahkan dengan proses fisika. Setiap komponen dalam campuran masih memiliki sifat. Campuran dapat berupa gabungan unsur, senyawa atau keduanya.
            Campuran dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.      Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen adalah : campuran air dengan gula (Larutan Gula), campuran air dengan garam (Larutan Garam). Selain itu , terdapat juga campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Contohnya pada stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom dan nikel.
2.      Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran antara dua massa zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain. Contoh campuran heterogen adalah tanah, air sungai, makanan, adonan,kue adonan beton ,cair dan lain-lain. Pada campuran heterogen, dinding pembantas antara zat masih dapat dilihat, misalnya campuran air dengan minyak, campuran besi dengan air, dan lain-lain. Didalam campuran heterogen dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu:
a.       Suspensi
Suspensi merupakan campuran heterogen antara zat padat dengan zat cair atau gas dan zat padat tersebut tidak terlarut. Suspensi jika didiamkan agak lama akan menimbulkan endapan. Contohnya : campuran pasir dengan air, sirup obat batuk, air kopi, dan lain-lain.

b.      Koloid
Koloid merupakan campuran heterogen dari dua atau lebih zat penyusunnya yang salah satu zat tersebut tersebar pada zat lain tetapi tidak merata. Contohnya santan, debu, asab, susu,dan lain-lain. Didalam susu terdapat butiran minyak yang tersebar didalam air. Sedangkan didalam margarin terdapat butiran air yang tersebar dalam minyak (Ahmad,1990).
            Ada dua macam proses pemisahan campuran yaitu secara mekanis dan kimiawi.cara yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran homogen berbeda dengan campuran heterogen terdiri dari satu fase,sedangkan campuran heterogen memiliki lebih dari satu fase sehingga pemisahannya menggunakan cara yang bermacam-macam. Fase pada campuran heterogen seperti : padat-padat, padat-cair, padat-gas,cair-cair,cair gas,gas-gas,serta campuran padat-cair-gas.
            Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1.      Fitrasi (penyaringan)
Fitrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan (filter) yang berpori-pori.
2.      Kristalisasi
Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam air. Cara-cara kristalisasi diantaranya :
a.       Cara penguapan
Cairan digunakan melalui pemanasan, sehingga membentuk kristal padat. Cairan ini sering digunakan pada pembuatan garam. Air laut diuapkan dengan sinar matahari atau api pada suhu tertentu air akan menguap dan akan membentuk kristal garam.
b.      Cara pendinginan
Zat-zat yang lebih mudah larut dalam air panas dari pada air dingin. Jika suatu larutandidinginkan maka kelarutan zat akan berkurang sehingga muncul seperti kristal. Cara ini dipakai pada industri belerang. Uap air yang sangat panas dipompakan pada deposit belerang didalam tanah sehingga belerang meleleh atau larut, kemudian larutan panas itu naik kepermukaan tanah oleh udara yang bertekanan tinggi, ketika didinginkan kembali belerang akan mengkristal kembali.
3.      Distilasi (penyublingan)
Distilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat pelarut atau bercampur dengan cairan yang titik didihnya berbeda. Cairan yang didinginkan harus didinginkan hingga menguap. Uap itu dilewatkan melalui alat pengembun (kondesnse) supaya cair kembali.
4.      Ektraksi (pengairan)
Ektraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya dengan melarutkan zat itu pada pelarut yang sesuai. Zat yang diperoleh disebut sari (ekstrak).
5.      Adsropsi (penyerapan)
Adsorpsi penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga menempel pada permukaannya zat penyerapyang banyak digunakan adalah karbon aktif (arang murni) yang mampu menyerap gas, zat warna bahwa mikroorganisme.
6.      Kromatografi (pemisahan zat yang berwarna)
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan kecepatan zat-zat terlarut yang sama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Cara ini umumnya dilakukan pada pemisahan zat yang berwarna. (www.google.com /pengertian –unsur-senyawa-dan-campuran.html)

2.2              Senyawa
            Senyawa kimia adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur kimia dengan perbandingan komposisi yang tetap sehingga memiliki rumus kimia yang tetap. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan, misalnya karat besi (hematite) berupa Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O). sifat senyawa berbeda dengan sifat unsure penyusunnya. Contohnya : air pada suhu kamar berwujud cair, tetapi unsur hidrogen dan oksigen penyusunnya berwujud gas. Senyawa dapat berwujud zat padat, cair serta gas. Senyawa dapat terurai menjadi zat yang lebih sederhana.
            Berdasarkan ada tidaknya ikatan karbon dan hidrogen senyawa dibagi 2 macam, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung ikatan karbon dengan hydrogen (kecuali karbida, karbinat dan oksida karbon). Contoh senyawa organik adalah protei, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam amino, asam format dan sebagainya. Contoh senyawa anorganik adalah air, karbon dioksida, alcohol, natrium klorida, asam karbonat dan lain-lain.
Beberapa contoh senyawa berdasarkan sifatnya :
1.      Senyawa asam
Merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan ph lebih kecildari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton (ion H+) kepada zat lain (kepada zat basa ) atau dapat menerima pasangan elektron, bebas dari suatu basa. Reaksi antara asam dan basa membentuk garam yang dapat bersifat netral, asam atau basa. Contohnya asam : asam asetat atau asam cuka (CH3COOH) asam sulfat (H2SO4) terdapat dalam batrai dan accu.

2.      Senyawa basa
Merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan PH lebih dari 7. Kaustik merupakan basa kuat (NaOH) kawstik postas/kalium hidroksida (KOH). Basa adalah suatu zat yang dapat melepaskan (ion OH-) dalam larutan. Pada umumnya, basa merupakan elektrolit (pengantar listrik). Basa rasanya pahit , tetapi tidak dianjurkan untuk mencicipi langsung tiap senyawa kimia.

3.      Senyawa garam
Merupakan senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion) bersifat netral (tidak bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Garam yang dilarutkan dalam air merupakan larutan elektrolit yang dapat mengantarkan arus listrik. Contohnya natrium clorida atau garam dapur (NaCl).

4.      Oksida
Oksida terbentuk setelah oksigen bereaksi dengan suatu unsur lainnya. Oksida adalah senyawa kimia yang mengandung atom oksigen serta unsure lain. Kerak buma banyak mengandung oksida. Oksida yang dihasilkan dari pembakaran hydrogen yaitu karbon monoksida dan karbon dioksida. Oksida dimanfaatkan untuk melapisi logam agar tidak berkarat, seperti lapisan tipis Al2O3 pada aluminium foil, oksida yang bersifat korosif seperti Fe2O3 atau besi oksida (karat besi).(File:///downloads/unsur-senyawa-dan-campuran-pengertian.html).

Perbedaan antara campuran dan senyawa
v  Campuran
·         Campuran tak tertentu tanpa reaksi kimia
·         Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tentu dan dapat sembarang
·         Komponen-komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing
·         Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara fisis.
v  Senyawa
·         Senyawa terbentuk melalui adanya reaksi kimia
·         Perbandingan komponen yang menyusun senyawa melalui cara tertentu dan tetap
·         Komponen-komponen senyawa kehilangan sifat semulanya
·         Senyawa tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen dengan cara fisis, tetapi harus melalui cra reaksi kimia.
(file:///downloads/membedakan %20campuran%20dan%20senyawa.html).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1      Alat dan Bahan
3.1.1     Alat-alat
1.      Gelas ukur 250 ml
2.      Lampu spiritus
3.      Corong
4.      Cawan penguap
5.      Tungku kaki tiga
6.      Kawat kasa
7.      Gelas kimia
8.      Batang pengaduk

3.1.2     Bahan-bahan
1.      Minyak kelapa 4 ml
2.      Garam dapur 5 gram
3.      Pasir secukupnya
4.      Air suling

3.2      Cara kerja
           Adapun cara kerja percobaan ini adalah :
1.      Sedikit pasir dimasukkan kedalam segelas kimia ditambah 10 ml air suling diaduk dan dibarkan beberapa saat. Diamati apakah air akan jernih kembali.
2.      Kertas saring dilipat hingga berbentuk kerucut, dimasukkan kedalam corong, dibasahi agar kertas saring melekat pada corong.
3.      Percobaan pertama diaduk kembali dan ditambah 4 gram garam dan diaduk lagi. campuran disaring dan filtratnya dikumpulkan dalam gelas kimia. Dicicipi filtratnya.
4.      Filtratnya dimasukkan kedalam cawan penguap, lalu dipanaskan.diamati terbentuknya kristal kembali.
5.      4 ml minyak makan ditambahkan 4 ml air suling, lalu campuran dikocok dan dibiarkan beberapa saat. Diamati campuran tersebut arut atau tidak.


























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1            Hasil Data Pengamatan
Hasil praktikum membedakan campuran dan senyawa adalah sebagai berikut :
1)      Air dilarutkan dengan pasir, setelah diaduk maka warna air berubah menjadi keruh.
2)      Campuran air dan pasir ditambahkan garam, airnya tetap keruh.
3)      Setelah disaring, airnya menjadi bening dan ketika dicicipi filtratnya terasa asin.
4)      Filtrate dipanaskan, terjadi rekristalisasi dan rasanya lebih asin.
5)      Ketika minyak dilarutkan dalam air, terbentuk menjadi dua lapisan ; lapisan bawah terdiri dari air dan lapisan atas terdiri dari minyak.

4.2            Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil diatas adalah sebagai berikut :
Setelah air suling dicampurkan dengan pasir warna air akan berubah menjadi sedikit keruh. Setelah bebeapa saat air akan kembali menjadi jernih. Pasir akan mengendap di dalam air atau tidak larut. Mengapa demikian? Seperti tang kita ketahui yang dikatakan larutan adalah campuran homogen, karena pengertian campuran homogen itu sendiri adalah campuran yang bersifat serba sama atau disebut juga larutan. Dan campuran diatas bukan tergolong campuran homogen, melainkan campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang terdiri dari senyawa yang berbeda. Mengapa termasuk kedalam campuran heterogen? Karena pasir dan air apabila kita campur keduanya tidak larut, dimana pasir susah dilarutkan oleh air.
Setelah itu ditambahkan 5 gram garam lalu diaduk kembali, garam akan larut di dalam air sehingga rasa air berubah menjadi asin. Larutan ini disebut campuran homogen.
Campuran ini selanjutnya disaring, sehingga garam dan air akan terpisah, maka kita akan memperoleh filtratnya. Setelah itu filtrat dipanaskan dan kita mendapatkan hasil terbentuknya kristal garam. Proses ini terjadi, karena setiap larutan yang dicampurkan dan memiliki sifat sama. Apabila dipanaskan akan menghasilkan zat semula dia berasal dan terbentuk.
Untuk hasil minyak dan air adalah kedua senyawa tersebut tidak terjadi percampuran secara sempurana, dengan kata lain kedua senyawa itu tidak larut. Karena massa jenis minyak lebih ringan dari pada air disebut campuran heterogen.























BAB V
KESIMPULAN

5.1       Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.      Campuran homogen dapat larut dalam air. Misalnya garam yang larut dalam air
2.      Campuran heterogen tidak larut dalam air. Misalnya pasir yang mengendap dalam air
3.      Minyak ditambahkan air merupakan campuran heterogen karena keduanya tidak larut (terpisah)
4.      Campuran homogen ialah campuran yang bersifat serba sama disebut juga larutan.
5.      Campuran heterogen ialah campuran yang berbeda sifatnya.

5.2       Saran 
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu hendaknya praktikum selanjutnya dapat berlangsung lebih efisien lagi.













DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia. 1990. Kimia smu jilid 3. Jakarta. Erlangga.
File : /// Download/membedakan %20 campuran %20 senyawa.html.
File : /// Download/unsur-senyawa-dan-campuran-pengertian.html.
www.google.com/pengertian-defenisi-unsur-senyawa-dan-campuran.html.

























LAMPIRAN
JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN

  1. Tuliskan rumus molekul minyak !
  2. Mengapa terjadi homogen dan heterogen ?
  3. Sebutkan jenis-jenis reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut !
  4. Jelaskan bagaimana keadaan atau kondisi air setelah bercampur ?

Jawab :
  1. CH3(CH2)16 COOH
  2. Homogen terjadi karena kedua senyawa yang akan dilarutkan terlarut dan terbentuk larutan baru, sedangkan heterogen terjadi karena kedua senyawa yang akan dilarutkan tidak terlarut sama sekali, dengan kata lain pemisahnya ada dan tidak terjadi larutan
3.      Jenis-jenis reaksi yang terjadi :
·         Air + garam  homogen  reaksi analitik dan irreversible
·         Air + pasir    heterogen  reaksi irreversible
·         Air  + minyak  heterogen  reaksi irreversible

4.      Keadaan atau kondisi air setelah bercampur adalah keruh dan tidak jernih   seperti semula, dikarenakan zat perusak telah bercampur dan berkontaminasi dengan pelarut zat itu sendiri.
Ketika air dilarutkan dalam minyak, air tidak bias larut dalam minyak karena perbedaan massa jenis.







LAMPIRAN III
GAMBAR ALAT

Description: clip_image006_thumb2.jpg                                 Description: clip_image027_thumb1.jpg 
            Gelas kimia                                                       Batang pengduk

            Description: clip_image048_thumb1.jpg                               Description: clip_image063.jpg
            Tungku kaki tiga                                                 Cawan porselin


            Description: clip_image070_thumb.jpg                          Description: clip_image0491.jpg
            Lampu spiritus                                       Kawat kasa


            Description: clip_image0082.jpg                          Description: clip_image0161.jpg

               Corong                                                Gelas ukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar