BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keramik adalah
bahan paduan metalik dan non metalik. Menurut definisi luas keramik berarti
semua material kecuali metal atau material organik. Keramik dapat di bedakan
kepada dua jenis yaitu: Keramik
tradisional dan Keramik industri. Didalam kehidupan sehari-hari material
keramik telah banyak digunakan, baik secara tradisional maupun dalam industri.
Bahan keramik ini memiliki sifat tahan terhadap gesekan (keausan), temperatur
tinggi dan sangat keras dan kuat.
Pada masa kini
bahan keramik mengalami perkembangan yang begitu pesat. Keramik telah di
gunakan dalam bidang teknik. berbagai jenis material/komponen yang berkaitan
dengan technology telah dapat dihasilkan dari bahan keramik ini.
Tulisan ini
memaparkan secara ringkas tentang bahan keramik yang di gunakan dalam dunia
teknik dewasa ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan
masalah makalah ini adalah:
1. Bagaimana
perkembangan industri keramik ?
2. Jenis
keramik apa saja yang digunakan dalam bidang teknik?
3. Bagaimana
proses pembuatan piston dengan menggunakan komponen keramik ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi mata kuliah Material Sains
dan sebagai informasi mengenai aplikasi keramikdalam bidang teknik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Keramik
Keramik berasal
dari perkataan greek yaitu keramos, yang bermaksud lempung yang di bakar pada
temperatur tinggi (lebih 1500oC). Ada pendapat lainnya menyatakan
bahwa keramik berasal dari perkataan keramikos yaitu segala hasil yang di perbuat
dari lempung (tanah liat).
Jika di lihat
daripada pengertian di atas, jelas menunjukkan bahwa ia agak terbatas,
pengertian demikian hanya meliputi hasil-hasil tembikar saja. Oleh karena itu
suatu pengertian yang lebih luas di perlukan memandang perkembangan tembikar
dalam berbagai metode produksi dan penggunaan bahan keramik yang mempunyai
sifat yang uniq dan modern pada masa kini.
Berdasarkan
pengertian yang di beri oleh Kingery, keramik merupakan suatu seni dan
pengetahuan dalam membuat dan menggunakan hasil padat yang sebahagian besar
komponennya ialah bahan non organik yang bukan logam, hal ini selaras dengan
pengertian yang di beri oleh Horslay di dalam concise encylopedia.
Berdasarkan pengertian ini, keramik adalah suatu bidang ilmu yang luas
merangkumi bidang seperti tembikar, porselin, refraktori, lempung struktur,
pelincir, semen, kaca, bahan bermagnet bukan logam, ferroelektrik,
superkonduktor dan berbagai bahan tak organik lainnya.
2.2 Perkembangan
Industri Keramik
Industri keramik
telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di usahakan oleh penduduk di
perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di negeri China. Industri keramik
pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui
di England, dapat di kesan kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan
Roma. Antara masa itu dan 1500 tahun Masehi, perkembangan yang paling penting
adalah porselin yang dapat memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula
dengan tembikar eistercian pada awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai
nampak permulaan industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang
membuat tembikar slip di Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan
bibit perkembangan yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang
terdapat pada hari ini.
Cabang-cabang lain industri mula
wujud pada abad kesembilan belas. Perhatian yang meningkat adalah tentang
sanitasi berdasarkan air Herrington.Di bagian akhir abad ini pengenalan api
elektro telah membawa kepada bibit permulaan industri porselin elektro.
Dalam tempoh
selepas perang dunia kedua, industri keramik tertumpu kepada produksi yang
boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta Modern. Ia dihasilkan daripada
bahan mentah alami atau sintetis atau campuran yang melibatkan metode
berteknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan kepada keramik Modern atau
advance keramik.
2.3 KeramikTradisional
Sebelum perang
dunia kedua. keramik tradisional meliputi industri keramik yang berdasarkan
tanah liat. Ia merangkumi hasil tembikar, tanah liat semen, refraktori, dan
hasil yang berkaitan dengan silikat.Tembikar adalah sebutan umum yang digunakan
bagi kumpulan hasil keramik yang di sediakan secara pembakaran. Lebih kurang
40% daripada industri refraktori terdiri daripada hasil tanah liat yang di
bakar, dan selebihnya adalah refraktori yang tidak berdasarkan tanah liat.
Sektor yang terbesar dalam industri keramik tradisional adalah sektor yang
mengeluarkan berbagai hasil kaca dan di ikuti oleh industri semen.
Satu lagi
kumpulan keramik tradisional ialah tembikar putih. Hasil kumpulan ini juga
melalui proses pembakaran tetapi strukturnya lebih luas dan terkontrol di
bandingkan dengan tembikar. Hasil akhirnya dalam bentuk berkilat (glaze)
ataupun tidak. Vorton membagikan tembikar putih kepada beberapa kelas yaitu
tembikar tanah batu, tembikar cina, porselin dan keramik teknik.Tembikar tanah
di hasilkan daripada tanah liat yang di bakar pada temperatur kurang daripada
1200oC. Tembikar batu dihasilkan dari lempung api atau campuran
lempung, silika dan fluks. Sifatnya lebih kuat daripada tembikar tanah karena
suhu pembakaran yang lebih tinggi, teksturnya lebih halus.Tembikar cina
bersifat kaca, di hasilkan daripada campuran mineral lempung, fluks, silika,
alumina, abu tulang dan mineral-mineral lainnya. Suhu pembakaran sekitar 1300oC.
Porselin ialah tembikar kaca yang
di hasilkan dalam bentuk berkilat atau tidak. Ia di buat daripada campuran
mineral-mineral lempung, silika dan alumina untuk menambahkan kekuatan mekanik.
Suhu pembakaran lebih daripada 1300oC.
Keramik teknik adalah tembikar
putih yang di gunakan sebagai penahan listrik. Peralatan penahan panas dan
kimia. Dihasilkan dengan melibatkan penggunaan bahan mentah refraktori dan di
bakar pada suhu melebihi 1300oC.
Hasil lempung yang di gunakan untuk
bidang pembangunan perumahan (teknik sipil) terdiri daripada batubata, marmar
dan saluran pipa. Mutunya agak rendah di bandingkan dengan tembikar putih.
2.4 Keramik
Modern
Keramik Modern
dihasilkan untuk memenuhi beberapa keperluan daripada aspek ketahanan terhadap
temperatur yang tinggi dan bahan kimia, ciri-ciri mekanik dan elektrik yang
istimewa. Bahan-bahan ini terbagi kepada keramik oksida dan keramik bukan
oksida. Beberapa contoh keramik oksida ialah alumina (Al2O3),
Silika (SiO2), Zirkonia (ZrO2) dan Barium Titanat (BaTiO2).
Bahan jenis ini wujud secara alami di dalam batu-batuan dan mineral. Keramik
bukan oksida termasuklah nitrida (Si3N4,TiN dan BN) dan
karbida (SiC, TiC dan B4C). Bahan – bahan ini di sintesiskan dengan
menggunakan bahan mentah alami atau secara kimia. Klasifikasi seterusnya
berkenaan keramik modern adalah berdasarkan fungsi dan bidang penggunaannya:
a.
Keramik Struktur
Keramik jenis
ini mempunyai sifat mekanik yang baik. Antara bahan yang
termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina, silikon karbida, silikon nitrida, komposite dan bahan yang di lapisi
dengan keramik. Bahan ini sangat potensi di gunakan di dalam mesin diesel
sebagai piston dan ruang pra pembakaran, turbo charge dan turbin gas. Ia di
gunakan juga sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan mata
pahat potong logam (Cutting tool).
Keramik alumina
adalah sebutan yang di gunakan bagi semua bahan yang kandungan utamanya terdiri
daripada 85% alumina. Keramik alumina dihasilkan melalui proses penekanan panas
ataupun proses sinter. Bahan ini di gunakan dalam bidang teknik karena sifatnya
yang keras (± 25 Gpa), suhu lebur tinggi (2025oC)
dan konduksi elektrik yang rendah (±10-11
Ohm-1m-1). Walau bagaimanapun, keramik alumina tidak
tahan terhadap kejutan therma, karena kekonduksian thermanya yang rendah (39wm-1k
pada range temperature 0-1200oC).
Zirkonia tulen
tidak stabil karena ia boleh berubah pada tiga fasa: monoklinik Þ
Tetragon Þ Cubic, jika di panaskan daripada suhu
kamar kepada titik leburnya 2770oC. Transformasi ini di susuli
dengan perubahan volume sebanyak ±
5%. Yang mengakibatkan bahan tersebut menjadi retak. Untuk mengatasi masalah
ini, zirkonia biasanya di stabilkan dengan penambahan 5 -10% bahan penambah
seperti Y2O3, CaO atau MgO. Bahan ini digunakan sebagai
kepala piston, pelapis klep, cetakan gigi dan tulang palsu. Keramik karbida
yang lain adalah boron karbida, tungsten karbida dan sebagainya.Keramik silikon
nitrida di hasilkan secara penekanan panas, proses sintenring dan tindak balas
terikat pada temperatur antara 1200-1700oC. Oleh karena teknik
penghasilannya berbeda-beda, maka kekuatannya bernilai antara 300 hingga 700
Mpa, bergantung kepada teknik yang di gunakan. Keramik nitrida yang lain
antaranya ialah:SiAlON, Boron Nitrida, Aluminium Nitrida dan Titanium
Nitrida.Bahan-bahan tersebut merupakan bahan utama dalam teknologi keramik.
Walaupun bahan tersebut memiliki ke istimewaan dalam aspek kekuatan mekanik di
bandingkan dengan logam dan alloy, tetapi ia bersifat rapuh dan mudah pecah/patah.
Untuk mengurangkan kerapuhan dan disamping memperbaiki sifat yang lain, bahan
tersebut di campurkan dengan komposit. Contoh komposit antara lain: Si3N4-SiC,
Al2O3-TiC dan ZrO2 – Al2O3.
di samping itu terdapat juga komposit keramik logam dan komposit keramik
polimer yang masing-masing di kenal sebagai cermet dan cermers.
b.
Keramik Elektronik
Yang termasuk di
dalam katagori keramik ini mempunyai fungsi elektromagnet dan optik dan juga
fungsi kimia yang berkaitan dengan penggunaanya secara langsung.Keramik ini di
gunakan sebagai bahan penyekat, dielektrik piezolektrik, magnet, tranducer dan
pensemikonduksi. Kebanyakan keramik oksida dan silikat merupakan bahan penyekat
yang sangat baik contohnya alumina, magnesia, beria, silica dan alumina silika.
Karbon dan silicon karbida ialah antara keramik bukan oksida yang juga di
gunakan sebagai bahan penyekat.
Bahan keramik
yang memiliki ciri-ciri magnet terdiri daripada kumpulan ferit dengan gabungan
satu atau lebih oksida Ba,Pb Sr,Mn dan Zn. Bahan ini di hasilkan dalam bentuk
keras ataupun lembut. Ciri magnet ini penting karena membolehkan bahan tersebut
di gunakan dalam bidang elektronik gelombang mikro berfrekwensi tinggi.
Keramik
superkonduktor ialah keramik elektronik terbaru yang di jumpai oleh saintis
Bedurz dan Muller di laboratorium penelitian
IBM Zurich pada tahun 1986.Bahan ini tidak mempunyai hambatan terhadap
arus listrik yang membolehkan arus listrik menjadi melaluinya
selama-lamanya.Bahan keramik konduktor adalah terdiri daripada system keramik
oksida, sebagai contoh system Y-Ba-C-O, Bi-Sr-Ca-Cu-O dan Ti-Ca-Ba-Cu-O.
Penemuan keramik superkonduktor adalah suatu bentuk bermulanya era baru dalam
bidang teknologi elektronik.
Ditinjau dari
aspek optik pula bahan keramik yang boleh menyerap, memancarkan dan memberikan
bias cahaya, dan berisi pantulan adalah penting. Sebagai contoh alumina dan
silika yang terlarut adalah memantulkan sinar dan di gunakan sebagai bahan
jendela penghantaran infra merah litium niobat (LiNBO2) digunakan
sebagai unsur pengingat, system perekam dan video. Titanium nitrida digunakan
sebagai pengumpul cahaya.
c.
Keramik Modern Lainnya
Keramik Modern
yang lain adalah bio keramik dan keramik nuklir. Bio keramik terdiri daripada
bahan yang di gunakan dalam bidang kedokteran dan pergigian.contohnya ialah
alumina dan zirkonia yang telah di gunakan sebagai gigi dan tulang sendi palsu.
Kajian yang telah di jalankan di Pusat Pengajian Kejuruteraan Bahan dan Sumber
Mineral USM Malaysia mendapati bahawa bahan keramik dapat di gunakan sebagai
bahan pengganti tulang sekiranya organ manusia tersebut mengalami kerusakan.
Misalnya dapat di gunakan sebagai pin untuk penyambung tulang yang patah.
Pembedahan kedua tidak perlu di lakukan untuk mengeluarkan pin tersebut karena
bahan tersebut didesain agar di serap kedalam tubuh manusia tanpa mendatangkan
kemudaratan. Technology keramik ini di kenal dengan Technology Bioceramic.
Keramik nuklir
ialah bahan yang di gunakan di dalam rector nuclear, contohnya Vc digunakan
sebagai bahan bakar nukler, C dan SiC di gunakan sebagai pelindung bahan bakar
dan BuC sebagai batang pengontrol.Dalam dunia pemotongan logam, bahan mata
pahat dewasa ini berkembang menggunakan bahan keramik. Mata pahat keramik ini
dapat memotong logam-logam keras tanpa menggunakan cairan pendingin, ia juga
dapat dioperasikan untuk pemotongan logam pada kecepatan pemotongan yang
tinggi. Bahan dasar tersebut antara lain alumina (Al2O3),
Silikon Nitrida (Si3N4) dan SiAlON.
2.5 Industri
Keramik Di Masa Depan
Dalam bidang
keramik Modern potensi dan peluang-peluang industri sangat luas sekali, bidang
ini juga sangat terbuka luas untuk dipelajari. Pengembangan pembangunan dalam
bidang keramik ini antara lain:
1. Keramik
struktur/teknik
·
Untuk pemrosesan
temperatur tinggi, sel bahan bakar, penukar kalor
·
Gigi palsu
·
Konkrit berqualiti
tinggi
·
Mesin yang effisien
·
Lapisan penahan keausan
(wear resistance coating)
2. Komposit
·
Turbin angin, struktur
ringan (kipas helicopter)
·
Bahan pembangunan
bersekat
·
Kenderaan tentera
berstruktur ringan
·
Kapal udara dan mobil-mobil
ringan
3. Keramik
bio (bioceramic)
·
Penyambung tulang (hip
joint)
·
Gigi palsu
·
Sensor bio elektronik
4. Bahan
elektronik
·
Konversi photo voltan
·
Sensor bahan
berbahaya/beracun
·
IC,Substrat, kapasitor
·
Sistem jalan raya
“Intelligent”
5. Bahan
magnetic
·
Magnet kekuatan tinggi
·
Magnetic resonance
imaging
·
Hard disc magnetic
storage
·
Kenderaan listrik
6. Bahan
super konduktor
·
Penyimpan dan pemancar
power
·
Diagnostic imaging of
human body
·
Super komputer
7. Bahan
optik/photonik
·
Sensor/kontrol
pergantian power
·
Bio sensor
·
System laser
·
Sensor traffik
Berikut ini
contoh aplikasi keramik dalam bidang teknik :
1.
Komponen Dapur/Oven
(furnace) : Refraktori padat, Isulator, Refraktori cor, Penanganan logam cair,
Elemen pemanas, Perkakas oven;
2. Komponen
Mesin Otomotif : Busi, Sil pompa, Katup, Rotor turbocharger, piston;
3. Komponen
Gas Turbin : Ruang Bakar, Sudu-sudu turbin, Pemindah panas;
4. Penahan
Panas : Dinding pesawat ulang alik, Isolator panas, Lapisan penahan panas,
Bahan tahan api;
5. Komponen
tahan aus : Alat-alat potong, Penempa (die), Kran (nozzle), Sil dan plunyer
pompa, Lining dan alat Miling, Abrasif, Pelumas padat, Alat ukur standar;
6. Keramik
Tangguh : benang (fiber), Whisker (fiber), Peralatan golf, Lempengan tahan
peluru, Bantalan, pisau dan gunting;
7. Keramik
Optik : benang optic, Lensa, Laser, Alumina translusen, Dioda, Keramik
luminesen;
8. Pelapis
Keramik: Tahan aus, Tahan korosi, Penghalang panas, Dielektrik, Pelumas,
Katalis;
9. Keramik
Elektromagnetik: Elemen magnet, Kapasitor, Resistor, IC substrat, Sensor
oksigen, Sel bahan baker, Pompa oksigen, Superkonduktor, Elektroda, Varistor,
Pizoelektrik, Isulator, Termistor, Semikonduktor, Konduktor ion;
10. Keramik
Bangunan : Atap, lantai, Kaca jendela, Semen dan Beton, Gelas keramik,
Terakota, Gerabah, Batu bata;
11. Biokeramik:
Pengganti tulang, Pengganti gigi, Katup jantung, Porselin gigi;
12. Saringan
dan Selaput Keramik : Selaput pemisah cairan, Selaput pemisah gas, Saringan
logam cair;
13.
Keramik Nuklir : Bahan
bakar nuklir, Moderator, Pelindung, Kapsul gelas, Pembungkus bahan bakar
nuklir.
2.6 Contoh Pembuatan Salah Satu Komponen
Mesin (Piston)
Piston dalam
bahasa Indonesia juga dikenal dengan istilah torak adalah komponen dari mesin
pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima
hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder. Piston mempunyai pembebanan
tugas yang berat, antara lain Menerima tekanan dan temperatur gas pembuangan
yang tinggi, Menerima gaya percepatan yang tinggi dan Menerima gaya gesek dan
gaya samping. Karena tugasnya yang berat, piston wajib memenuhi persyaratan ,
seperti : Kuat terhadap tekanan tinggi, Tahan terhadap temperatur tinggi dan
Mempunyai koefisien muai panas yang kecil. Bahan yang biasanya menjadi bahan
campuran almunium dalam pembuatan piston adalah :
a. Silikon,
makin tinggi kadar silikon maka makin kecil pemuaian akibat panas dan gesekan
tetapi makin sulit dalam pembuatannya.
b. Tembaga,
lebih tahan terhadap karat dan kemampuan penyaluran panas lebih baik.
c. Nikel,
memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tingkat
pemuaian rendah dan tahan terhadap karat.
Proses pembuatan piston:
1) Design
(Gambar) Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau
menggambar.
2) Design
piston Kebanyakan bahan piston terbuat dari aluminium agar kualitasnya tidak
turun, biarpun pembuatannya hanya dengan sistem Cor Bahan baku aluminium.
Pembuatan Cetakan Pasir Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat
handle kopling dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2
(Sand Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir
Silika, Water glass,air,Cup &Drag dan gas Co2. Langkah pertama yaitu
menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan sesuai dengan cup
& drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam pasir kemudian diaduk
hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat pasir. Setelah pasir
dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag yang telah
dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan.
3) kedalam
cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran turun dan
memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola coran. Setelah
terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras. Kemudian pola bisa
kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita coating dengan bahan
coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur menjadi satu didalam
wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang
bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah
dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain itu proses
couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang disiapkan sebagai wadah
jika ada logam cair yang tersisa.
4) Proses
Peleburan Logam yang dilebur adalah logam alumunium yang dimasukan kedalam
tungku yang kemudian dipanaskan hingga mencair menggunakan burner.
5) Proses
Tapping Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang
dilakukan setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada
permukaan alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium
cair.
6) Proses
pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan. Dalam
proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus sampai
cetakan. Pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa,
logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan sudah
dicouting. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut tunggu sampai membeku
dengan waktu ± 30 menit.
7) Pembongkaran
Cetakan Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup
dan drag di buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama
coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul
pasir tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian
cawan turun dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip
dipangkas serta permukaan coran dibersihkan.
8) Proses
pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu : Pemeriksaan
rupa , Pemeriksaan Cacat dalam, dan Pemeriksaan material.
9) Proses
pemesinan Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan
hasil yang baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan
menggunakan mesin milling dan mesin turning setelah proses pemesinan kemudian
dilakukan proses pengamplasan sampai halus.
10) Pemeriksaan
terakhir dan Packing Setelah melakukan proses penghalusan maka dilakukan
pemeriksaan terakhir baik dari dimensinya dan juga kondisi fisiknya.apabila
sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya standar maka siap untuk di bungkus
selanjutnya di distribusikan. Proses pembentukan piston dilakukan dengan cara
diForging.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pemaparan makalah diatas dapat disimpulkan :
1. Keramik
memiliki sifat tahan terhadap temperatur, keausan yang tinggi, sangat keras dan
penghantar listrik yang rendah.
2. Bahan
keramik sesuai di gunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada
temperatur, ketahanan haus yang tinggi
dan sebagai isolator listrik.
3. Di
dalam bidang kedokteran bahan
keramik digunakan sebagai pengganti
organ-organ (tulang) manusia yang rusak.
4. Di
bidang proses pemesinan, bahan keramik telah digunakan sebagai bahan mata pahat
untuk proses pemesinan kecepatan tinggi dan pemotongan logam-logam yang keras.
5. Keuniqan
sifat-sifat bahan keramik ini telah dicadangkan oleh beberapa negara maju
sebagai material teknik masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
De Garmo, Paul. E. et al. 1997. Material
dan Process in Manufacturing. New York.
Ichinose, N.1987.Introduction to
Fine Cceramics: Application in Engineering.Chichester.
Ismail Ab.Rahman. 1995.Pengenalan
Sains Keramik.Penerbit Universiti Sains Malaysia
Kingery, W.D., Bowen, H.K and
Uhlamann,.D.R. 1976. Introduction to CeramicsSecond Edition. John Wiley: New York.
Mohd.Azrone Sarabatin. 2000. USM
Cipta Tulang Seramik. Berita harian Pendidikan.
Van Vlack, H.Lawrence. 1991.Seramik
Fizik Untuk Jurutera. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan
Malaysia Kuala Lumpur dan Penerbit Universiti Sains Malaysia Pulau Pinang.
Wills,
R.R. 1990. Ceramic Engine Valves. Ceramic Materials for Engineers.
Wan Zaharah Wan Mohamad dan Ismail
Ahmad. 1994. Seramik: Penggunaan dan Prospek Masa Hadapan. Isu-isu
Semasa Sains dan Teknology. Persatuan Ahli-Ahli sains Malaysia (Malaysia
Scientific Association. Malaysia.
Zainal Abidin Ahmad. 1999. Proses
Pembuatan Jilid I. Penerbit Universiti Teknologi Malaysia 80990 Skudai.
Johor Darul Takzim. Malaysia.
http//:Manufacturing
Technology_ PENGGUNAAN BAHAN KERAMIK DALAM BIDANG TEKNIK.html
http//:Mari Belajar_
Material Keramik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar