Kamis, 02 Mei 2019

PENGGUNAAN KERAMIK DALAM BIDANG TEKNIK


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar belakang
Keramik adalah bahan paduan metalik dan non metalik. Menurut definisi luas keramik berarti semua material kecuali metal atau material organik. Keramik dapat di bedakan kepada dua jenis  yaitu: Keramik tradisional dan Keramik industri. Didalam kehidupan sehari-hari material keramik telah banyak digunakan, baik secara tradisional maupun dalam industri. Bahan keramik ini memiliki sifat tahan terhadap gesekan (keausan), temperatur tinggi dan sangat  keras dan kuat.
Pada masa kini bahan keramik mengalami perkembangan yang begitu pesat. Keramik telah di gunakan dalam bidang teknik. berbagai jenis material/komponen yang berkaitan dengan technology telah dapat dihasilkan dari bahan keramik ini.
Tulisan ini memaparkan secara ringkas tentang bahan keramik yang di gunakan dalam dunia teknik dewasa ini.

1.2       Rumusan Masalah
Adapun  perumusan  masalah  makalah ini adalah:
1.      Bagaimana perkembangan industri keramik ?
2.      Jenis keramik apa saja yang digunakan dalam bidang teknik?
3.      Bagaimana proses pembuatan piston dengan menggunakan komponen keramik ?

1.3       Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi mata kuliah Material Sains dan sebagai informasi mengenai aplikasi keramikdalam bidang teknik.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Keramik
Keramik berasal dari perkataan greek yaitu keramos, yang bermaksud lempung yang di bakar pada temperatur tinggi (lebih 1500oC). Ada pendapat lainnya menyatakan bahwa keramik berasal dari perkataan keramikos yaitu segala hasil yang di perbuat dari lempung (tanah liat).
Jika di lihat daripada pengertian di atas, jelas menunjukkan bahwa ia agak terbatas, pengertian demikian hanya meliputi hasil-hasil tembikar saja. Oleh karena itu suatu pengertian yang lebih luas di perlukan memandang perkembangan tembikar dalam berbagai metode produksi dan penggunaan bahan keramik yang mempunyai sifat yang uniq dan modern pada masa kini.
Berdasarkan pengertian yang di beri oleh Kingery, keramik merupakan suatu seni dan pengetahuan dalam membuat dan menggunakan hasil padat yang sebahagian besar komponennya ialah bahan non organik yang bukan logam, hal ini selaras dengan pengertian yang di beri oleh Horslay di dalam concise encylopedia. Berdasarkan pengertian ini, keramik adalah suatu bidang ilmu yang luas merangkumi bidang seperti tembikar, porselin, refraktori, lempung struktur, pelincir, semen, kaca, bahan bermagnet bukan logam, ferroelektrik, superkonduktor dan berbagai bahan tak organik lainnya.

2.2       Perkembangan Industri Keramik
Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui di England, dapat di kesan kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500 tahun Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian pada awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip di Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit perkembangan yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
Cabang-cabang lain industri mula wujud pada abad kesembilan belas. Perhatian yang meningkat adalah tentang sanitasi berdasarkan air Herrington.Di bagian akhir abad ini pengenalan api elektro telah membawa kepada bibit permulaan industri porselin elektro.
Dalam tempoh selepas perang dunia kedua, industri keramik tertumpu kepada produksi yang boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta Modern. Ia dihasilkan daripada bahan mentah alami atau sintetis atau campuran yang melibatkan metode berteknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan kepada keramik Modern atau advance keramik.

2.3       KeramikTradisional
Sebelum perang dunia kedua. keramik tradisional meliputi industri keramik yang berdasarkan tanah liat. Ia merangkumi hasil tembikar, tanah liat semen, refraktori, dan hasil yang berkaitan dengan silikat.Tembikar adalah sebutan umum yang digunakan bagi kumpulan hasil keramik yang di sediakan secara pembakaran. Lebih kurang 40% daripada industri refraktori terdiri daripada hasil tanah liat yang di bakar, dan selebihnya adalah refraktori yang tidak berdasarkan tanah liat. Sektor yang terbesar dalam industri keramik tradisional adalah sektor yang mengeluarkan berbagai hasil kaca dan di ikuti oleh industri semen.
Satu lagi kumpulan keramik tradisional ialah tembikar putih. Hasil kumpulan ini juga melalui proses pembakaran tetapi strukturnya lebih luas dan terkontrol di bandingkan dengan tembikar. Hasil akhirnya dalam bentuk berkilat (glaze) ataupun tidak. Vorton membagikan tembikar putih kepada beberapa kelas yaitu tembikar tanah batu, tembikar cina, porselin dan keramik teknik.Tembikar tanah di hasilkan daripada tanah liat yang di bakar pada temperatur kurang daripada 1200oC. Tembikar batu dihasilkan dari lempung api atau campuran lempung, silika dan fluks. Sifatnya lebih kuat daripada tembikar tanah karena suhu pembakaran yang lebih tinggi, teksturnya lebih halus.Tembikar cina bersifat kaca, di hasilkan daripada campuran mineral lempung, fluks, silika, alumina, abu tulang dan mineral-mineral lainnya. Suhu pembakaran sekitar 1300oC.
Porselin ialah tembikar kaca yang di hasilkan dalam bentuk berkilat atau tidak. Ia di buat daripada campuran mineral-mineral lempung, silika dan alumina untuk menambahkan kekuatan mekanik. Suhu pembakaran lebih daripada 1300oC.
Keramik teknik adalah tembikar putih yang di gunakan sebagai penahan listrik. Peralatan penahan panas dan kimia. Dihasilkan dengan melibatkan penggunaan bahan mentah refraktori dan di bakar pada suhu melebihi 1300oC.
Hasil lempung yang di gunakan untuk bidang pembangunan perumahan (teknik sipil) terdiri daripada batubata, marmar dan saluran pipa. Mutunya agak rendah di bandingkan dengan tembikar putih.

2.4       Keramik Modern
Keramik Modern dihasilkan untuk memenuhi beberapa keperluan daripada aspek ketahanan terhadap temperatur yang tinggi dan bahan kimia, ciri-ciri mekanik dan elektrik yang istimewa. Bahan-bahan ini terbagi kepada keramik oksida dan keramik bukan oksida. Beberapa contoh keramik oksida ialah alumina (Al2O3), Silika (SiO2), Zirkonia (ZrO2) dan Barium Titanat (BaTiO2). Bahan jenis ini wujud secara alami di dalam batu-batuan dan mineral. Keramik bukan oksida termasuklah nitrida (Si3N4,TiN dan BN) dan karbida (SiC, TiC dan B4C). Bahan – bahan ini di sintesiskan dengan menggunakan bahan mentah alami atau secara kimia. Klasifikasi seterusnya berkenaan keramik modern adalah berdasarkan fungsi dan bidang penggunaannya:
a.       Keramik Struktur
Keramik alumina adalah sebutan yang di gunakan bagi semua bahan yang kandungan utamanya terdiri daripada 85% alumina. Keramik alumina dihasilkan melalui proses penekanan panas ataupun proses sinter. Bahan ini di gunakan dalam bidang teknik karena sifatnya yang keras (± 25 Gpa), suhu lebur tinggi (2025oC) dan konduksi elektrik yang rendah (±10-11 Ohm-1m-1). Walau bagaimanapun, keramik alumina tidak tahan terhadap kejutan therma, karena kekonduksian thermanya yang rendah (39wm-1k pada range temperature 0-1200oC).
Zirkonia tulen tidak stabil karena ia boleh berubah pada tiga fasa: monoklinik Þ Tetragon Þ Cubic, jika di panaskan daripada suhu kamar kepada titik leburnya 2770oC. Transformasi ini di susuli dengan perubahan volume sebanyak ± 5%. Yang mengakibatkan bahan tersebut menjadi retak. Untuk mengatasi masalah ini, zirkonia biasanya di stabilkan dengan penambahan 5 -10% bahan penambah seperti Y2O3, CaO atau MgO. Bahan ini digunakan sebagai kepala piston, pelapis klep, cetakan gigi dan tulang palsu. Keramik karbida yang lain adalah boron karbida, tungsten karbida dan sebagainya.Keramik silikon nitrida di hasilkan secara penekanan panas, proses sintenring dan tindak balas terikat pada temperatur antara 1200-1700oC. Oleh karena teknik penghasilannya berbeda-beda, maka kekuatannya bernilai antara 300 hingga 700 Mpa, bergantung kepada teknik yang di gunakan. Keramik nitrida yang lain antaranya ialah:SiAlON, Boron Nitrida, Aluminium Nitrida dan Titanium Nitrida.Bahan-bahan tersebut merupakan bahan utama dalam teknologi keramik. Walaupun bahan tersebut memiliki ke istimewaan dalam aspek kekuatan mekanik di bandingkan dengan logam dan alloy, tetapi ia bersifat rapuh dan mudah pecah/patah. Untuk mengurangkan kerapuhan dan disamping memperbaiki sifat yang lain, bahan tersebut di campurkan dengan komposit. Contoh komposit antara lain: Si3N4-SiC, Al2O3-TiC dan ZrO2 – Al2O3. di samping itu terdapat juga komposit keramik logam dan komposit keramik polimer yang masing-masing di kenal sebagai cermet dan cermers.


b.      Keramik Elektronik
Yang termasuk di dalam katagori keramik ini mempunyai fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang berkaitan dengan penggunaanya secara langsung.Keramik ini di gunakan sebagai bahan penyekat, dielektrik piezolektrik, magnet, tranducer dan pensemikonduksi. Kebanyakan keramik oksida dan silikat merupakan bahan penyekat yang sangat baik contohnya alumina, magnesia, beria, silica dan alumina silika. Karbon dan silicon karbida ialah antara keramik bukan oksida yang juga di gunakan sebagai bahan penyekat.
Bahan keramik yang memiliki ciri-ciri magnet terdiri daripada kumpulan ferit dengan gabungan satu atau lebih oksida Ba,Pb Sr,Mn dan Zn. Bahan ini di hasilkan dalam bentuk keras ataupun lembut. Ciri magnet ini penting karena membolehkan bahan tersebut di gunakan dalam bidang elektronik gelombang mikro berfrekwensi tinggi.
Keramik superkonduktor ialah keramik elektronik terbaru yang di jumpai oleh saintis Bedurz dan Muller di laboratorium penelitian  IBM Zurich pada tahun 1986.Bahan ini tidak mempunyai hambatan terhadap arus listrik yang membolehkan arus listrik menjadi melaluinya selama-lamanya.Bahan keramik konduktor adalah terdiri daripada system keramik oksida, sebagai contoh system Y-Ba-C-O, Bi-Sr-Ca-Cu-O dan Ti-Ca-Ba-Cu-O. Penemuan keramik superkonduktor adalah suatu bentuk bermulanya era baru dalam bidang teknologi elektronik.
Ditinjau dari aspek optik pula bahan keramik yang boleh menyerap, memancarkan dan memberikan bias cahaya, dan berisi pantulan adalah penting. Sebagai contoh alumina dan silika yang terlarut adalah memantulkan sinar dan di gunakan sebagai bahan jendela penghantaran infra merah litium niobat (LiNBO2) digunakan sebagai unsur pengingat, system perekam dan video. Titanium nitrida digunakan sebagai pengumpul cahaya.
c.       Keramik Modern Lainnya
Keramik Modern yang lain adalah bio keramik dan keramik nuklir. Bio keramik terdiri daripada bahan yang di gunakan dalam bidang kedokteran dan pergigian.contohnya ialah alumina dan zirkonia yang telah di gunakan sebagai gigi dan tulang sendi palsu. Kajian yang telah di jalankan di Pusat Pengajian Kejuruteraan Bahan dan Sumber Mineral USM Malaysia mendapati bahawa bahan keramik dapat di gunakan sebagai bahan pengganti tulang sekiranya organ manusia tersebut mengalami kerusakan. Misalnya dapat di gunakan sebagai pin untuk penyambung tulang yang patah. Pembedahan kedua tidak perlu di lakukan untuk mengeluarkan pin tersebut karena bahan tersebut didesain agar di serap kedalam tubuh manusia tanpa mendatangkan kemudaratan. Technology keramik ini di kenal dengan Technology Bioceramic.
Keramik nuklir ialah bahan yang di gunakan di dalam rector nuclear, contohnya Vc digunakan sebagai bahan bakar nukler, C dan SiC di gunakan sebagai pelindung bahan bakar dan BuC sebagai batang pengontrol.Dalam dunia pemotongan logam, bahan mata pahat dewasa ini berkembang menggunakan bahan keramik. Mata pahat keramik ini dapat memotong logam-logam keras tanpa menggunakan cairan pendingin, ia juga dapat dioperasikan untuk pemotongan logam pada kecepatan pemotongan yang tinggi. Bahan dasar tersebut antara lain alumina (Al2O3), Silikon Nitrida (Si3N4) dan SiAlON.

2.5       Industri Keramik Di Masa Depan
Dalam bidang keramik Modern potensi dan peluang-peluang industri sangat luas sekali, bidang ini juga sangat terbuka luas untuk dipelajari. Pengembangan pembangunan dalam bidang keramik ini antara lain:
1.      Keramik struktur/teknik
·         Untuk pemrosesan temperatur tinggi, sel bahan bakar, penukar kalor
·         Gigi palsu
·         Konkrit berqualiti tinggi
·         Mesin yang effisien
·         Lapisan penahan keausan (wear resistance coating)
2.      Komposit
·         Turbin angin, struktur ringan (kipas helicopter)
·         Bahan pembangunan bersekat
·         Kenderaan tentera berstruktur ringan
·         Kapal udara dan mobil-mobil ringan
3.      Keramik bio (bioceramic)
·         Penyambung tulang (hip joint)
·         Gigi palsu
·         Sensor bio elektronik
4.      Bahan elektronik
·         Konversi photo voltan
·         Sensor bahan berbahaya/beracun
·         IC,Substrat, kapasitor
·         Sistem jalan raya “Intelligent”
5.      Bahan magnetic
·         Magnet kekuatan tinggi
·         Magnetic resonance imaging
·         Hard disc magnetic storage
·         Kenderaan listrik
6.      Bahan super konduktor
·         Penyimpan dan pemancar power
·         Diagnostic imaging of human body
·         Super komputer
7.      Bahan optik/photonik
·         Sensor/kontrol pergantian power
·         Bio sensor
·         System laser
·         Sensor traffik

Berikut ini contoh aplikasi keramik dalam bidang teknik :
1.      Komponen Dapur/Oven (furnace) : Refraktori padat, Isulator, Refraktori cor, Penanganan logam cair, Elemen pemanas, Perkakas oven;
2.      Komponen Mesin Otomotif : Busi, Sil pompa, Katup, Rotor turbocharger, piston;
3.      Komponen Gas Turbin : Ruang Bakar, Sudu-sudu turbin, Pemindah panas;
4.      Penahan Panas : Dinding pesawat ulang alik, Isolator panas, Lapisan penahan panas, Bahan tahan api;
5.      Komponen tahan aus : Alat-alat potong, Penempa (die), Kran (nozzle), Sil dan plunyer pompa, Lining dan alat Miling, Abrasif, Pelumas padat, Alat ukur standar;
6.      Keramik Tangguh : benang (fiber), Whisker (fiber), Peralatan golf, Lempengan tahan peluru, Bantalan, pisau dan gunting;
7.      Keramik Optik : benang optic, Lensa, Laser, Alumina translusen, Dioda, Keramik luminesen;
8.      Pelapis Keramik: Tahan aus, Tahan korosi, Penghalang panas, Dielektrik, Pelumas, Katalis;
9.      Keramik Elektromagnetik: Elemen magnet, Kapasitor, Resistor, IC substrat, Sensor oksigen, Sel bahan baker, Pompa oksigen, Superkonduktor, Elektroda, Varistor, Pizoelektrik, Isulator, Termistor, Semikonduktor, Konduktor ion;
10.  Keramik Bangunan : Atap, lantai, Kaca jendela, Semen dan Beton, Gelas keramik, Terakota, Gerabah, Batu bata;
11.  Biokeramik: Pengganti tulang, Pengganti gigi, Katup jantung, Porselin gigi;
12.  Saringan dan Selaput Keramik : Selaput pemisah cairan, Selaput pemisah gas, Saringan logam cair;
13.  Keramik Nuklir : Bahan bakar nuklir, Moderator, Pelindung, Kapsul gelas, Pembungkus bahan bakar nuklir.

2.6       Contoh Pembuatan Salah Satu Komponen Mesin (Piston) 
Piston dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan istilah torak adalah komponen dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder. Piston mempunyai pembebanan tugas yang berat, antara lain Menerima tekanan dan temperatur gas pembuangan yang tinggi, Menerima gaya percepatan yang tinggi dan Menerima gaya gesek dan gaya samping. Karena tugasnya yang berat, piston wajib memenuhi persyaratan , seperti : Kuat terhadap tekanan tinggi, Tahan terhadap temperatur tinggi dan Mempunyai koefisien muai panas yang kecil. Bahan yang biasanya menjadi bahan campuran almunium dalam pembuatan piston adalah :
a.       Silikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil pemuaian akibat panas dan gesekan tetapi makin sulit dalam pembuatannya.
b.      Tembaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan penyaluran panas lebih baik.
c.       Nikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tingkat pemuaian rendah dan tahan terhadap karat.

Proses pembuatan piston:
1)      Design (Gambar) Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau menggambar.
2)      Design piston Kebanyakan bahan piston terbuat dari aluminium agar kualitasnya tidak turun, biarpun pembuatannya hanya dengan sistem Cor Bahan baku aluminium. Pembuatan Cetakan Pasir Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika, Water glass,air,Cup &Drag dan gas Co2. Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan sesuai dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam pasir kemudian diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat pasir. Setelah pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan.
3)      kedalam cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran turun dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola coran. Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras. Kemudian pola bisa kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita coating dengan bahan coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur menjadi satu didalam wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain itu proses couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang disiapkan sebagai wadah jika ada logam cair yang tersisa.
4)      Proses Peleburan Logam yang dilebur adalah logam alumunium yang dimasukan kedalam tungku yang kemudian dipanaskan hingga mencair menggunakan burner.
5)      Proses Tapping Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair.
6)      Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan. Dalam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus sampai cetakan. Pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa, logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan sudah dicouting. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut tunggu sampai membeku dengan waktu ± 30 menit.
7)      Pembongkaran Cetakan Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan drag di buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian cawan turun dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta permukaan coran dibersihkan.
8)      Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu : Pemeriksaan rupa , Pemeriksaan Cacat dalam, dan Pemeriksaan material.
9)      Proses pemesinan Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan mesin milling dan mesin turning setelah proses pemesinan kemudian dilakukan proses pengamplasan sampai halus.
10)  Pemeriksaan terakhir dan Packing Setelah melakukan proses penghalusan maka dilakukan pemeriksaan terakhir baik dari dimensinya dan juga kondisi fisiknya.apabila sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya standar maka siap untuk di bungkus selanjutnya di distribusikan. Proses pembentukan piston dilakukan dengan cara diForging.



















BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Berdasarkan pemaparan makalah diatas dapat disimpulkan :
1.      Keramik memiliki sifat tahan terhadap temperatur, keausan yang tinggi, sangat keras dan penghantar listrik yang rendah.
2.      Bahan keramik sesuai di gunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada temperatur, ketahanan haus yang tinggi  dan sebagai  isolator listrik.
3.      Di dalam  bidang kedokteran bahan keramik  digunakan sebagai pengganti organ-organ (tulang) manusia yang rusak.
4.      Di bidang proses pemesinan, bahan keramik telah digunakan sebagai bahan mata pahat untuk proses pemesinan kecepatan tinggi dan pemotongan logam-logam yang keras.
5.      Keuniqan sifat-sifat bahan keramik ini telah dicadangkan oleh beberapa negara maju sebagai material teknik masa depan.














DAFTAR PUSTAKA

De Garmo, Paul. E. et al. 1997. Material dan Process in Manufacturing. New York.
Ichinose, N.1987.Introduction to Fine Cceramics: Application in Engineering.Chichester.
Ismail Ab.Rahman. 1995.Pengenalan Sains Keramik.Penerbit Universiti Sains Malaysia
Kingery, W.D., Bowen, H.K and Uhlamann,.D.R. 1976. Introduction to CeramicsSecond Edition. John Wiley: New York.
Mohd.Azrone Sarabatin. 2000. USM Cipta Tulang Seramik. Berita harian Pendidikan.
Van Vlack, H.Lawrence. 1991.Seramik Fizik Untuk Jurutera. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia Kuala Lumpur dan Penerbit Universiti Sains Malaysia Pulau Pinang.
Wills, R.R. 1990. Ceramic Engine Valves. Ceramic Materials for Engineers.
Wan Zaharah Wan Mohamad dan Ismail Ahmad. 1994. Seramik: Penggunaan dan Prospek Masa Hadapan. Isu-isu Semasa Sains dan Teknology. Persatuan Ahli-Ahli sains Malaysia (Malaysia Scientific Association. Malaysia.
Zainal Abidin Ahmad. 1999. Proses Pembuatan Jilid I. Penerbit Universiti Teknologi Malaysia 80990 Skudai. Johor Darul Takzim. Malaysia.
http//:Manufacturing Technology_ PENGGUNAAN BAHAN KERAMIK DALAM BIDANG TEKNIK.html
http//:Mari Belajar_ Material Keramik.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar