BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Praktikum
Reaksi-Reaksi Kimia
1.2 Tanggal Praktikum
16-mei-2014
1.3 Tujuan Praktikum
Mengamati
reaksi kimia berlangsung atau terjadinya dengan melihat perubahan-perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Reaksi Kimia
Pada
reaksi kimia,suatu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang
bereaksi disebut pereaksi (reaktan)dan zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi
(produk).
Pada
saat reaksi kimia berlangsung,
akan
muncul beberapa peristiwa,
tanda-tanda
bahwa suatu materi sedang mengalami perubahan kimia. Tanda-tanda terjadinya
reaksi kimia pada suatu materi adalah sebagai berikut :
1. Terjadi
pembentukan endapan
Hal
ini terjadi jika zat baru yang terbentuk larut atau sukar larut dalam air.
2. Terjadi
pembentukan gas
Hal ini terjadi jika zat yang baru di
hasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung-gelembung gas yang sering
kali memiliki bau yang khas.
3. Terjadi
perubahan warna
Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang
terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan warna zat semula.
4. Terjadi
perubahan suhu
Pada
saat reaksi kimia berlangsung, selalu disertai dengan penyerapan dan pelepasan
energi panas (kalor). Jika suhu materinaik, maka terjadi terjadi reaksi
eksoterm,sedangkan jika suhu materi turun,maka terjadi reaksi endoterm.
Dalam
reaksi kimia yang memiliki tanda-tanda terjadinya reaksi kimia seperti beberapa
point tersebut ,sering kali terbentuk zat baru sesuai dengan jenis pereaksinya.
Contoh perubahan materi adalah sebagai berikut :
Pb(NO3)2
(aq) + 2KI(aq) à
PbI2 (aq) + 2KNO3 (aq)
Untuk menulis
suatu persamaan reaksi, kita harus mampu menulis rumus bangun pereaksi (senyawa
kimia yang ditulis disebelah kiri panah) dan hasil reaksi (senyawa kimia yang
ditulis disebelah kanan panah). Jika suatu percobaan telah dilakukan, persamaan reaksi dapat
berarti memperlihatkan apa yang telah terjadi dalam reaksi tersebut. Hasil
reaksi harus dikumpulkan dan diteliti (misalnya dengan reaksi kimia ) sebelum
persamaan reaksi yang benar dapat ditulis.
Salah satu
tujuan pentingnya persamaan reaksi adalah dalam merencanakan percobaan, yang mana persamaan
reaksi memungkinkan kita menetapkan hubungan kuantitatif yang terjadi diantara
pereaksi dan hasil reaksi.
Terkadang, satu set pereaksi mampu
menghasilkan lebih dari satu set hasil reaksi. Hal ini terjadi karena adanya
reaksi samping (side reaction),
reaksi
yang laindari reaksi yang diinginkan, menghasilkan hasil reaksi samping (side
product).
Hasil teoritis
(theoretical yield) dari suatu hasil reaksi merupakan hasil maksimum yang
mungkin dapat diperoleh jika pereaksi
hanya menghasilkan senyawa tersebut tampa adanya reaksisamping. Hasil teoritis
adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan. hasil ini diperoleh dengan
menggunakan persamaan reaksi yang terjadi pada reaksi ini dan menghitung jumlah hasil
reaksi yang terbentuk dari jumlah pereaksi yang diketahui.
Banyak reaksi baik dilaboratorium
maupun di dalam lingkungan kita,satu atau lebih pereaksi berada dalam larutan.
Pereaksi tersebut larut dalam bermacam-macam cairan, misalnya air. Dalam
badan kita misalnya, makanan
larut dalam darah dan dibawa kedalam sel, dimana terjadi reaksi rantai yang
kompleks dan disebut metabolisme.
Adanya pereaksi
larut dalam suatu pelaru,
beberapa
keuntungan dapat diperoleh jika jika
terjadi suatu reaksi, misalnya
kita campur kristal bubuk natrium klorida (NaCl) dengan dengan kristal
bubuk perak nitrat (AgNO3) tidak terlihat adanya sesuatu terjadi. Tetapi
jika kedua senyawa ini masing-masing kita larutkan terlebih dahulu dalam air
dan kemudian dicampur, suatu
reaksi yang cepat akan terjadi. Jika kristal dicampu ,hanya permukaan
luarnya saja yang dapat kontak, yang berarti hanya
sebagian kecil pereaksi yang mungkin dapat bereaksi. Jika senyawa ini dapat
dilarutkan dalam air, masing-masing
partikel pereaksi dalam keadaan bebas dan dapat dengan mudah bercampur dengan
molekul air. Jika kedua larutan dicampur, partikel kedua senyawa ini bercampur dan
menyebabkan terjadinya reaksi diantara kedua senyawa tersebut dengan cepat
persamaan reaksi yang terjadi adalah :
NaCl(aq) +
AgNO3(aq) à AgCl(s) + NaNO3(aq)
Zat
padat yang terbentuk dalam larutan sebagai hasil suatu reaksi kimia disebut
endapan. Suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu dilihat dengan
terbentuknya suatu endapan,
dalam
beberapa reaksi terbentuk gas.
Hal
ini sering terjadi adalah bahwa satu dari dua pereaksi sudah cukup dalam bentuk
larutan agar reaksi dapat terjadi. Contohnya jika larutan asam
sulfat (H2SO4) ditambahkan kedalam seng. H2SO4
akan bereaksi dengan Zn dan bentuk senyawa seng
sulfat (ZnSO4) yang larut dalam air gelombang-gelombang gas
hidrogen.
Reaksinya
adalah sebagai berikut :
Zn(s) + H2SO4
à
ZnSO4 + H2
(James
E.Brady,1998)
Macam-macam
reaksi kimia dengan larutan elektrolit :
1.
Reaksi penyetaraan
-
Asam + Basa à Garam + Air
-
Oksida basa + Asam à Garam + Air
-
Oksida asam + Basa à Garam + Air
2.
Reaksi pembentukan gas
-
Logam aktif (selain Cu,He,Ag+,Pt,Au) + Asam kuat à
Garam + Gas H2
-
Logam (selain Pt dan Au) + Asam kuat à
Garam + Gas lain +Air
-
Garam + Asam à Garam lain + Gas
-
Garam amonium + basa Kuat à
Garam lain + Gas + Air
3.
Reaksi pengendapan
-
Garam 1 + Garam 2 à Garam 3 + Garam 4
-
Basa + Garam à Garam lain + Basa lain
-
Asam + Garam à Garam lain + Asam lain
(http://www.google.co.id/guru-indonesi.net
/macam-macam reaksi kimia)
2.2
Hukum-Hukum Pokok Reaksi Kimia
1. Hukum
kekekalan massa (Lavoiser)
Hukum
ini ditemukan pada tahun 1974. Berbunyi : “Pada setiap reaksi kimia, massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama”.
2. Hukum
perbandingan tetap (Proust)
Bunyi
dari hukum proust adalah : “suatu senyawa murni selalu terjadi dari unsur-unsur
yang sama, yang
tergabung dalam perbandingan tertentu” Hukum ini tidak berlaku untuk senyawa
stokiometri.
3. Hukum
perbandingan berganda (Dalton)
Berbunyi : “bila dua unsur dapat
membentuk lebih dari suatu senyawa,
perbandingan
massa dari unsur yang satu
yang
bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain merupakan bilangan yang
mudah dan bulat”.
4. Hukum
perbandingan setara
Kesimpulan
dari hukum ini adalah : “hukum perbandingan setara menunjukan bahwa setiap gram
hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen”.
(Ahmad Hiskia,1906).
BAB III
METODELOGI
PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
1. Kertas
saring
2. Tabung
reaksi 5 buah
3. Gelas
kimia 1 Buah
3.1.2 Bahan-bahan
1. Lempeng
Zn secukupnya
2. Larutan
H2SO4
3.2
Cara
kerja
Adapun cara kerja percobaan ini adalah :
3.2.1
Reaksi yang menghasilkan endapan
a.
ml larutan Pb(NO3)2 0,1
M ditambahkan dengan 2 ml larutan K2Cr2O7 0,1
M di dalam tabung reaksi. Endapan yang terjadi diamati
b.
ml larutan Pb(NO3)2 0,1
M ditambahkan dengan 2 ml larutan NaOH 0,1 M di dalam tabung reaksi. Endapan
yang terbentuk diamati.
3.2.2
Reaksi yang menghasilkan perubahan
suhu
a.
ml larutan H2SO4 pekat
ditambahkan dengan 2 ml larutan NaOH 0,1 M di dalam tabung reaksi. Perubahan
suhu diamati dan tabung reaksi bagian bawah dipegang.
b.
ml larutan HCl 0,1 M di tambahkan
dengan 2 ml larutan NaOH 0,1 M di dalam tabung reaksi. Perubahan suhu diamati
dan tabung reaksi bagian bawah di pegang.
3.2.3
Reaksi yang menghasilkan perubahan
warna
a.
ml larutan K2Cr2O4
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 ml larutan
HCl 0,1 M perubahan yang terjadi diamati.
b.
2 ml larutan K2Cr2O7
0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 ml larutan
NaOH 0,1 M perubahan reaksi yang menghasilkan warna diamati.
3.2.4
Reaksi yang menghasilkan gas
a.
ml larutan HCl 0,1 M dimasukkan
kedalam tabung reaksi dengan secuil logam Zn dimasukkan kedalamnya. Diamati timbulnya gas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Pengamatan
Hasil praktikum
reaksi-reaksi kimia adalah sebagai berikut :
4.1.1 Reaksi yang menghasilkan endapan
a. 2ml
larutan Pb(NO3)2 ditambahkan dengan 2ml larutan K2Cr2O7
0,1 M menghasilkan endapan warna orange.
b. larutan
Pb(NO3)2 ditambahkan dengan 2ml larutan NaOH 0,1 M
menghasilkan endapan putih (silver).
4.1.2 Reaksi yang menghasilkan
perubahan
suhu
a. 2ml
larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 2ml H2SO4 pekat 0,1 M
menghasilkan larutan yang bersuhu panas.
b. 2ml
larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 2ml HCl 0,1 M menghasilkan larutan yang
dingin.
4.1.3 Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a.
2ml K2Cr2O4
0,1 M ditambahkan 2ml NaOH 0,1 M menghasilkan larutan berwarna orange.
b.
2ml K2Cr2O7
0,1 M ditambah 2ml NaOH 0,1 M menghasilkan larutan berwarna orange pekat.
4.1.4 Reaksi pembentukan gas
a.
2ml larutan HCl 0,1 M
ditambahkan lempengan Zn menghasilkan gas pada logam Zn.
4.2 Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil diatas adalah sebagai berikut
:
4.2.1 Reaksi yang menghasilkan endapan
Pb(NO3)2
+ K2Cr2O7 à Pb
Cr2O7 + 2K NO3
Pada reaksi ini,reaksi kimia berlangsung
ditandai dengan adanya endapan Pb Cr2O7 dimana Pb(NO3)2
memiliki kelarutan yang sangat kecil ketika terjadi reaksi kimia.
Pb(NO3)2
+ 2NaOH à
Pb(OH) 2 + NaNO3
Pada
reaksi ini,reaksi kimia telah berlangsung dengan baik yang ditandai dengan
timbulnya endapan Pb(OH)2 yang merupakan zat sukar larut.
4.2.2 Reaksi yang menghasilkan suhu
H2SO4
+2 NaOH à Na2SO4 + 2 H2O
Pada reaksi ini,reaksi kimia telah
berlangsung ditandai dengan adanya perubahan gas. Ketika NaOH direaksikan
dengan H2SO4 menghasilkan panas (eksoterm).
NaOH
+ HCl à Na
Cl + H2O
Pada reaksi ini,tidak terjadi perubah
panas (endoterm). Karena HCl dan NaOH tidak memiliki nilai kosentrasi yang
tinggi berbeda dengan H2SO4 pekat. Terjadi perpindahan
kalor dari lingkungan ke sistem.
4.2.3 Reaksi
yang menghasilkan warna
K2Cr2O4
+ 2HCl à KCl +H2 Cr2O4
Pada reaksi ini,reaksi kimia berlangsung
ditandai dengan adanya perubahan warna. Hal ini terjadi karena HCl berwarna
putih direaksikan dengan K2Cr2O4 yang berwarna
kuning.
K2Cr2O7
+ 2 NaOH à 2KOH + Na2 Cr2O7
Pada reaksi ini,reaksi kimia yang
berlangsung juga ditandai dengan adanya perubahan warna.
4.2.4 Reaksi yang menghasilkan gas
HCl + Zn à
ZnCl2 + H2
Pada
reaksi ini,HCl terurai menjadi gas H2,gas ini dapat terbentuk
apabila produk yang dihasilkan tidaklarut dalam air dan produk tidak stabil dan
terurai menjadi gas dan zat lain.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan reaksi kimia yang berlangsung dapat disimpulkan terjadi
perubahan-perubahan,diantaranya :
1.
Terjadi pembentukan
endapan.
Hal
ini terjadi karena zat baru yang terbentuk tidak larut atau sukar larut dalam
air.
2. Terjadi
perubahan suhu.
Pada
setiap reaksi kimia
berlangsung selalu disertai dengan penyerapan dan pelepasan kalor. Jika suhu
materi naik,maka terjadi reaksi eksoterm,jika suhu materi menurun maka terjadi
reaksi endoterm.
3. Terjadi
perubahan warna.
Hal
ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna yang berbeda
dengan zat yang semula.
4. Terjadi
pembentukan gas.
Hal
ini terjadi jika zat yang baru dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan
gelembung-gelembung gas yang seringkali memiliki bau yang khas.
5.2 Saran
Saran
yang dapat saya berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu hendaknya praktikum
selanjutnya dapat berlangsung lebih efisien lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Hiskia,Ahmad.1906. stokiometri
1.
Bandung. Pt.Citra
Aditi Bakti.
http://www.google.co.id/guru-indonesia.net/macam-macam
reaksi kimia.