Jumat, 08 Februari 2019

Reaksi-reaksi Kimia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Judul Praktikum
Reaksi-Reaksi Kimia

1.2      Tanggal Praktikum
           16-mei-2014

1.3      Tujuan Praktikum
            Mengamati reaksi kimia berlangsung atau terjadinya dengan melihat perubahan-perubahannya.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1      Pengertian Reaksi Kimia
            Pada reaksi kimia,suatu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan)dan zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk).
            Pada saat reaksi kimia berlangsung, akan muncul beberapa peristiwa, tanda-tanda bahwa suatu materi sedang mengalami perubahan kimia. Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia pada suatu materi adalah sebagai berikut :
1.      Terjadi pembentukan endapan
Hal ini terjadi jika zat baru yang terbentuk larut atau sukar larut dalam air.
2.      Terjadi pembentukan gas
Hal ini terjadi jika zat yang baru di hasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung-gelembung gas yang sering kali memiliki bau yang khas.
3.      Terjadi perubahan warna
Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan warna zat semula.
4.      Terjadi perubahan suhu
Pada saat reaksi kimia berlangsung, selalu disertai dengan penyerapan dan pelepasan energi panas (kalor). Jika suhu materinaik, maka terjadi terjadi reaksi eksoterm,sedangkan jika suhu materi turun,maka terjadi reaksi endoterm.
           
            Dalam reaksi kimia yang memiliki tanda-tanda terjadinya reaksi kimia seperti beberapa point tersebut ,sering kali terbentuk zat baru sesuai dengan jenis pereaksinya. Contoh perubahan materi adalah sebagai berikut :
Pb(NO3)2 (aq) + 2KI(aq) à PbI2 (aq) + 2KNO3 (aq)
(http://kamus4.blogspot.com/2012/02/reaksi-kimia-dan-perubahan-kimia-tanda-html)
Untuk menulis suatu persamaan reaksi, kita harus mampu menulis rumus bangun pereaksi (senyawa kimia yang ditulis disebelah kiri panah) dan hasil reaksi (senyawa kimia yang ditulis disebelah kanan panah). Jika suatu percobaan telah dilakukan, persamaan reaksi dapat berarti memperlihatkan apa yang telah terjadi dalam reaksi tersebut. Hasil reaksi harus dikumpulkan dan diteliti (misalnya dengan reaksi kimia ) sebelum persamaan reaksi yang benar dapat ditulis.
Salah satu tujuan pentingnya persamaan reaksi adalah dalam merencanakan percobaan, yang mana persamaan reaksi memungkinkan kita menetapkan hubungan kuantitatif yang terjadi diantara pereaksi dan hasil reaksi.
Terkadang, satu set pereaksi mampu menghasilkan lebih dari satu set hasil reaksi. Hal ini terjadi karena adanya reaksi samping (side reaction), reaksi yang laindari reaksi yang diinginkan, menghasilkan hasil reaksi samping (side product).
Hasil teoritis (theoretical yield) dari suatu hasil reaksi merupakan hasil maksimum yang mungkin dapat diperoleh  jika pereaksi hanya menghasilkan senyawa tersebut tampa adanya reaksisamping. Hasil teoritis adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan. hasil ini diperoleh dengan menggunakan persamaan reaksi yang terjadi pada reaksi ini dan menghitung jumlah hasil reaksi yang terbentuk dari jumlah pereaksi yang diketahui.
Banyak reaksi baik dilaboratorium maupun di dalam lingkungan kita,satu atau lebih pereaksi berada dalam larutan. Pereaksi tersebut larut dalam bermacam-macam cairan, misalnya air. Dalam badan kita misalnya, makanan larut dalam darah dan dibawa kedalam sel, dimana terjadi reaksi rantai yang kompleks dan disebut metabolisme.
Adanya pereaksi larut dalam suatu pelaru, beberapa keuntungan dapat diperoleh jika  jika terjadi suatu reaksi, misalnya kita campur kristal bubuk natrium klorida (NaCl) dengan dengan kristal bubuk perak nitrat (AgNO3) tidak terlihat adanya sesuatu terjadi. Tetapi jika kedua senyawa ini masing-masing kita larutkan terlebih dahulu dalam air dan kemudian dicampur, suatu reaksi yang cepat akan terjadi. Jika kristal dicampu ,hanya permukaan luarnya  saja yang dapat kontak, yang berarti hanya sebagian kecil pereaksi yang mungkin dapat bereaksi. Jika senyawa ini dapat dilarutkan dalam air, masing-masing partikel pereaksi dalam keadaan bebas dan dapat dengan mudah bercampur dengan molekul air. Jika kedua larutan dicampur, partikel kedua senyawa ini bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi diantara kedua senyawa tersebut dengan cepat persamaan reaksi yang terjadi adalah :
NaCl(aq) + AgNO3(aq) à AgCl(s)  + NaNO3(aq)
            Zat padat yang terbentuk dalam larutan sebagai hasil suatu reaksi kimia disebut endapan. Suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuknya suatu endapan, dalam beberapa reaksi terbentuk gas.
            Hal ini sering terjadi adalah bahwa satu dari dua pereaksi sudah cukup dalam bentuk larutan agar reaksi dapat terjadi. Contohnya jika larutan asam sulfat (H2SO4) ditambahkan kedalam seng. H2SO4 akan bereaksi dengan Zn dan bentuk senyawa seng sulfat (ZnSO4) yang larut dalam air gelombang-gelombang gas hidrogen.
            Reaksinya adalah sebagai berikut :
Zn(s) + H2SO4 à ZnSO4 + H2
(James E.Brady,1998)

            Macam-macam reaksi kimia dengan larutan elektrolit :
1.      Reaksi penyetaraan
            - Asam + Basa à Garam + Air
            - Oksida basa + Asam à Garam + Air
            - Oksida asam + Basa à Garam + Air
2.      Reaksi pembentukan gas
            - Logam aktif (selain Cu,He,Ag+,Pt,Au) + Asam kuat à Garam + Gas H2
            - Logam (selain Pt dan Au) + Asam kuat à Garam + Gas lain +Air
            - Garam + Asam à Garam lain + Gas
            - Garam amonium + basa Kuat à Garam lain + Gas + Air
3.      Reaksi pengendapan
            - Garam 1 + Garam 2 à Garam 3 + Garam 4
            - Basa + Garam à Garam lain + Basa lain
            - Asam + Garam à Garam lain + Asam lain
(http://www.google.co.id/guru-indonesi.net /macam-macam reaksi kimia)
           
2.2            Hukum-Hukum Pokok Reaksi Kimia
1.     Hukum kekekalan massa (Lavoiser)
Hukum ini ditemukan pada tahun 1974. Berbunyi : “Pada setiap reaksi kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
2.      Hukum perbandingan tetap (Proust)
Bunyi dari hukum proust adalah : “suatu senyawa murni selalu terjadi dari unsur-unsur yang sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu” Hukum ini tidak berlaku untuk senyawa stokiometri.
3.      Hukum perbandingan berganda (Dalton)
Berbunyi : “bila dua unsur dapat membentuk lebih dari suatu senyawa, perbandingan massa dari unsur yang satu yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain merupakan bilangan yang mudah dan bulat”.
4.      Hukum perbandingan setara
Kesimpulan dari hukum ini adalah : “hukum perbandingan setara menunjukan bahwa setiap gram hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen”. (Ahmad Hiskia,1906).










BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1       Alat dan Bahan
3.1.1    Alat-alat
1.      Kertas saring
2.      Tabung reaksi 5 buah
3.      Gelas kimia 1 Buah

 3.1.2    Bahan-bahan
1.      Lempeng Zn secukupnya
2.      Larutan H2SO4

3.2              Cara kerja
Adapun cara kerja percobaan ini adalah :
3.2.1        Reaksi yang menghasilkan endapan
a.       ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahkan dengan 2 ml larutan K2Cr2O7  0,1 M di dalam tabung reaksi. Endapan yang terjadi diamati
b.      ml larutan Pb(NO3)2  0,1 M ditambahkan dengan 2 ml larutan NaOH 0,1 M di dalam tabung reaksi. Endapan yang terbentuk diamati.
3.2.2        Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu
a.       ml larutan H2SO4  pekat ditambahkan dengan 2 ml larutan NaOH 0,1 M di dalam tabung reaksi. Perubahan suhu diamati dan tabung reaksi bagian bawah dipegang.
b.      ml larutan HCl 0,1 M di tambahkan dengan 2 ml larutan NaOH 0,1 M di dalam tabung reaksi. Perubahan suhu diamati dan tabung reaksi bagian bawah di pegang.
3.2.3        Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a.       ml larutan K2Cr2O4  dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 ml larutan HCl 0,1 M perubahan yang terjadi diamati.
b.      2 ml larutan K2Cr2O7  0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 ml larutan NaOH 0,1 M perubahan reaksi yang menghasilkan warna diamati.
3.2.4        Reaksi yang menghasilkan gas
a.       ml larutan HCl 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan secuil logam Zn dimasukkan kedalamnya. Diamati timbulnya gas.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1      Hasil Data Pengamatan
Hasil praktikum reaksi-reaksi kimia adalah sebagai berikut :
4.1.1     Reaksi yang menghasilkan endapan
a.       2ml larutan Pb(NO3)2 ditambahkan dengan 2ml larutan K2Cr2O7 0,1 M menghasilkan endapan warna orange.
b.      larutan Pb(NO3)2 ditambahkan dengan 2ml larutan NaOH 0,1 M menghasilkan endapan putih (silver).
4.1.2     Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu
a.       2ml larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 2ml H2SO4 pekat 0,1 M menghasilkan larutan yang bersuhu panas.
b.      2ml larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 2ml HCl 0,1 M menghasilkan larutan yang dingin.
4.1.3     Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a.       2ml K2Cr2O4 0,1 M ditambahkan 2ml NaOH 0,1 M menghasilkan larutan berwarna orange.
b.      2ml K2Cr2O7 0,1 M ditambah 2ml NaOH 0,1 M menghasilkan larutan berwarna orange pekat.
4.1.4     Reaksi pembentukan gas
a.       2ml larutan HCl 0,1 M ditambahkan lempengan Zn menghasilkan gas pada logam Zn.

4.2      Pembahasan
           Adapun pembahasan dari hasil diatas adalah sebagai berikut :
4.2.1     Reaksi yang menghasilkan endapan
Pb(NO3)2  + K2Cr2O7 à Pb Cr2O7 +   2K NO3
Pada reaksi ini,reaksi kimia berlangsung ditandai dengan adanya endapan Pb Cr2O7 dimana Pb(NO3)2   memiliki kelarutan yang sangat kecil ketika terjadi reaksi kimia.
Pb(NO3)2 +  2NaOH à Pb(OH)+ NaNO3
                Pada reaksi ini,reaksi kimia telah berlangsung dengan baik yang ditandai dengan timbulnya endapan Pb(OH)2 yang merupakan zat sukar larut.

4.2.2     Reaksi yang menghasilkan suhu
H2SO4 +2 NaOH à Na2SO4 + 2 H2O
Pada reaksi ini,reaksi kimia telah berlangsung ditandai dengan adanya perubahan gas. Ketika NaOH direaksikan dengan H2SO4 menghasilkan panas (eksoterm).
NaOH + HCl à Na Cl   + H2O
Pada reaksi ini,tidak terjadi perubah panas (endoterm). Karena HCl dan NaOH tidak memiliki nilai kosentrasi yang tinggi berbeda dengan H2SO4 pekat. Terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.

4.2.3     Reaksi yang menghasilkan warna
K2Cr2O4 + 2HCl à KCl +H2 Cr2O4
Pada reaksi ini,reaksi kimia berlangsung ditandai dengan adanya perubahan warna. Hal ini terjadi karena HCl berwarna putih direaksikan dengan K2Cr2O4 yang berwarna kuning.
K2Cr2O7 + 2 NaOH à 2KOH + Na2 Cr2O7
Pada reaksi ini,reaksi kimia yang berlangsung juga ditandai dengan adanya perubahan warna.

4.2.4     Reaksi yang menghasilkan gas
HCl + Zn à  ZnCl2 + H2
                Pada reaksi ini,HCl terurai menjadi gas H2,gas ini dapat terbentuk apabila produk yang dihasilkan tidaklarut dalam air dan produk tidak stabil dan terurai menjadi gas dan zat lain.


BAB V
KESIMPULAN

5.1       Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan reaksi kimia yang berlangsung dapat disimpulkan terjadi perubahan-perubahan,diantaranya :
1.      Terjadi pembentukan endapan.
Hal ini terjadi karena zat baru yang terbentuk tidak larut atau sukar larut dalam air.
2.      Terjadi perubahan suhu.
Pada setiap reaksi kimia berlangsung selalu disertai dengan penyerapan dan pelepasan kalor. Jika suhu materi naik,maka terjadi reaksi eksoterm,jika suhu materi menurun maka terjadi reaksi endoterm.
3.      Terjadi perubahan warna.
Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan zat yang semula.
4.      Terjadi pembentukan gas.
Hal ini terjadi jika zat yang baru dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung-gelembung gas yang seringkali memiliki bau yang khas.

5.2       Saran 
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu hendaknya praktikum selanjutnya dapat berlangsung lebih efisien lagi.







DAFTAR PUSTAKA

Hiskia,Ahmad.1906. stokiometri 1. Bandung. Pt.Citra Aditi Bakti.
http://www.google.co.id/guru-indonesia.net/macam-macam reaksi kimia.